Internasional

Demonstrasi Serbu dan Geledah Kantor Gubernur di Kota Sweida, Tuntut Presiden Bashar Al-Assad Mundur

Seratusan demonstran yang marah atas memburuknya kondisi ekonomi di Suriah menyerbu dan menggeledah Kantor Gubernur di Kota Sweida.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seratusan warga berdemonstrasi ke Kantor Gubernur Sweida, Suriah 

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Seratusan demonstran yang marah atas memburuknya kondisi ekonomi di Suriah menyerbu dan menggeledah Kantor Gubernur di Kota Sweida.

Dilaporkan, lebih dari 200 orang berkumpul di sekitar gedung di pusat kota mayoritas Druze.

Mereka meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan penggulingan Presiden Suriah Bashar Al-Assad akibat melonjaknya harga dan kesulitan ekonomi.

“Ganyang Assad,” teriak massa.

Demonstrasi anti-pemerintah di wilayah yang dikuasai negara di Suriah tidak ditoleransi dan jarang terjadi.

Media pro-rezim Suriah mengatakan puluhan penjahat menyerbu kantor gubernur dan membakar file dan surat-surat resmi.

Baca juga: Suriah Tolak Tawaran Rusia, Presiden Bashar al-Assad Adakan Pertemuan Dengan Presiden Turki

Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan mereka juga mencoba merebut markas polisi kota itu, dan seorang polisi tewas dalam bentrokan berikutnya.

"Kami akan mengejar semua penjahat dan mengambil semua tindakan hukum terhadap siapa pun yang berani merusak keamanan dan stabilitas provinsi," kata pernyataan rezim tersebut, seperti dilansir AFP, Senin (5/12/2022).

Tiga saksi mengatakan gubernur tidak berada di gedung yang dikosongkan sebelum demonstran menyerbu dan menggeledah kantor.

“Kantor gubernur dibakar sepenuhnya dari dalam,” kata Rayan Maarouf, seorang aktivis sipil dan editor Suwayda 24, sebuah situs web lokal yang mencakup wilayah selatan.

Dia mengatakan beberapa orang terluka akibat baku-tembak.

"Terjadi tembakan hebat," kata Maarouf.

Baca juga: Pasukan Kurdi di Suriah Hentikan Operasi Tempur Bersama AS, Serangan Turkiye Makin Menggila

Dia mengatakan tidak jelas dari mana penembakan itu terjadi di daerah yang dijaga ketat itu.

Sebuah sumber di rumah sakit kota mengatakan seorang warga sipil yang dirawat telah meninggal akibat luka tembak sementara yang lain masih di rumah sakit setelah ditembak.

Provinsi Sweida telah terhindar dari kekerasan yang terlihat di bagian lain Suriah sejak awal konflik selama lebih dari satu dekade.

Dimulai setelah protes pro-demokrasi meletus melawan pemerintahan keluarga Assad yang dihancurkan dengan kekerasan oleh pasukan keamanan.

Sekte Druze minoritas, yang keyakinannya berakar dari Islam, telah lama menolak ditarik ke dalam konflik Suriah.

Banyak tokoh masyarakat dan tokoh agama Druze telah menolak untuk menyetujui wajib militer.

Baca juga: Suriah Akui Militan Tewas Pada Oktober 2022 Sebagai Pimpinan Kelompok ISIS

Suriah berada dalam pergolakan krisis ekonomi yang mendalam.

Di mana mayoritas orang akibat konflik yang menghancurkan menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan orang terlantar berjuang membeli makanan dan barang-barang kebutuhan pokok.

Saksi mata di Sweida mengatakan begitu berada di dalam gedung, para demonstran menurunkan foto-foto Assad.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved