Berita Aceh Tamiang
Sebagian Wilayah Aceh Tamiang Kembali Banjir
Camat Tenggulun, Dede Winata mengungkapkan banjir ini dampak luapan air sungai akibat hujan deras.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Camat Tenggulun, Dede Winata mengungkapkan banjir ini dampak luapan air sungai akibat hujan deras.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Banjir kembali menerjang sebagian wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (6/12/2022).
Banjir ini disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Senin (5/12/2022) sore hingga Selasa (6/12/2022) dini hari.
Di wilayah hulu, ketinggian air mulai masuk ke rumah penduduk pada Senin (5/12/2022) sekira pukul 20.00 WIB.
Hingga siang ini, ketinggian banjir perlahan surut.
Namun, sebagian akses jalan terputus karena masih tergenang banjir.
Camat Tenggulun, Dede Winata mengungkapkan banjir ini dampak luapan air sungai akibat hujan deras.
Sejauh ini kata dia, dampak banjir tidak separah akhir November 2022.
“Banjirnya bersifat air lewat, mudah-mudahan langsung surut,” kata Dede.
Meski begitu, Dede meminta seluruh datok penghulu aktif mengamati masing-masing kampung untuk mencegah memburuknya keadaan.
Baca juga: Aceh Masuk Puncak Musim Penghujan Waspadai Banjir dan Angin Kenjang
Terpisah, Camat Bandarpusaka, Cakra Agie Winapati menyampaikan kondisi di wilayahnya masih aman.
Diketahui, Kecamatan Bandarpusaka merupakan salah satu daerah terparah banjir pada bulan lalu.
“Sejauh ini masih aman,” kata Cakra.
Meski tergolong tidak parah, dampak banjir ini sudah dirasakan sebagian masyarakat di Kecamatan Kota Kualasimpang, khsusunya di kawasan lapangan bawah. S
ejak Selasa (6/12/2022) subuh, kawasan ini sudah dipenuhi air kiriman dari Tenggulun.
“Sampai sekarang ini air masih naik,” kata warga.
Dia memastikan sejauh, ini belum ada warga yang mengungsi.
Warga lebih bertahan di rumah masing-masing yang umumnya berbentuk rumah panggung.
Diketahui, kehidupan sosial masyarakat Aceh Tamiang sempat berjalan tidak normal akibat banjir yang melanda 30 November 2022.
Banjir ini bukan hanya menyebabkan ribuan rumah terendam, tapi memutus arus lalu lintas Medan - Banda Aceh selama empat hari.
Dampak banjir itu menyisakan kerusakan infrastruktur yang sangat parah.
Saat ini, warga masih terus melaporkan kondisi jalan penghubung antar-kampung yang tidak bisa dilalui akibat rusak diterjang banjir pada bulan lalu. (*)
Baca juga: Puncak Musim Penghujan, Sejumlah Daerah Waspada Potensi Banjir dan Angin Kencang