Breaking News

Internasional

Kelompok Oposisi Iran di Luar Negeri Klam Rezim Teheran Mulai Ketakutan Atas Demonstrasi Rakyat

Kelompok oposisi Iran di luar negeri mengklaim rezim Teheran mulai ketakutan atas demonstrasi rakyat yang belum berkesudahan.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Para demonstran mengepung rumah tua pendiri rezim Ayatollah Khomeini yang sedang terbakar di Khomein, Iran, Kamis (17/11/2022) malam. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Kelompok oposisi Iran di luar negeri mengklaim rezim Teheran mulai ketakutan atas demonstrasi rakyat yang belum berkesudahan.

Kebakaran di kantor kelompok oposisi Iran di London menjadi bukti bahwa rezim Teheran takut terhadap lawan-lawannya baik di dalam maupun di luar negeri.

Juru bicara Organisasi Rakyat Mujahidin Iran (PMOI) mengatakan kebakaran dimulai di sebuah gudang di sebelah kantor PMOI di Cricklewood, barat laut London, pada Senin (5/12/2022) pagi.

Brigade Pemadam Kebakaran London mengatakan pihaknya mengirim tiga mobil pemadam setelah dipanggil untuk memadamkan api pada pukul 2:15 pagi.

Dikatakan, petugas pemadam kebakaran menemukan ruang tempat sampah di lantai dasar hancur.

Layanan tersebut mengatakan tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Baca juga: Aktivis Iran Tegaskan Belum Ada Perubahan Hak-Hak Perempuan, Polisi Moral Belum Resmi Dibubarkan

Inspektur Detektif Polisi Metropolitan Tony Bellis mengesampingkan api sebagai serangan yang ditargetkan atau disebabkan oleh motif terkait teror.

Tetapi. dia mengatakan insiden itu sedang diselidiki dengan bantuan Komando Kontra-Terorisme Met, karena lokasi kejadian berbasis di tempat yang berdekatan.

Namun, Dewan Perlawanan Nasional Iran (NCRI), di mana PMOI menjadi anggotanya, mengeluarkan pernyataan yang menuduh rezim Iran berada di balik serangan itu.

Hossein Abedini, Wakil Direktur Kantor Parlemen Inggris di pengasingan NCRI, mengatakan Terorisme negara ada dalam DNA rezim ulama.

Dia menambahkan kebangkitan dan kelanjutan pemberontakan rakyat Iran secara nasional untuk menggulingkan para mullah, yang telah berlangsung selama 80 hari meskipun ada penindasan brutal.

Dikatakan, rezim ulama telah menggunakan lebih banyak terorisme dan ancaman terhadap oposisi Iran untuk mengimbanginya. situasi kritis dan meningkatkan moral pasukannya yang terdemoralisasi.

Baca juga: Pemuda Iran Berusia 27 Tahun Dihukum Mati, Dipaksa Berpura-Pura Dieksekusi di Dalam Penjara

"Rezim Teheran sadar PMOI sebagai kekuatan oposisi yang paling terorganisir dan efisien di Iran dan menjalankan kampanye yang sangat efektif di luar negeri," juru bicara Laila Jazaeri kepada Arab News, Selasa (6/12/2022).

"Rezim di Teheran, dari Ali Khamenei ke bawah, dari atas ke bawah ingin menakut-nakuti dan membungkam operasi PMOI di balik protes yang sedang berlangsung yang mengguncang negara," tambahnya.,

“Mereka benar-benar ketakutan, karena Khamenei tidak punya solusi terhadap kerusuhan di Iran,” katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved