Pelayanan Kesehatan
RS Regional Meulaboh Butuh Tambahan Anggaran Rp 150 M untuk Bisa Beroperasi
Kepala Biro Pembangunan Setda Aceh, Robby Irza mengatakan, pihaknya senang dan gembira melihat pekerjaan pembangunan RS Regional Cut Nyak Dhien Kota
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herian l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad Dadek menyatakan, Rumah Sakit (RS) Regional Cut Nyak Dhien, Kota Meulaboh Aceh Barat, masih membutuhkan dana tambahan pembangunan minimal sekitar Rp 150 miliar lagi, untuk bisa beroperasi.
“Dana senilai itu, akan digunakan untuk keperluan pemasangan instalasi listrik (mekanikal), AC, interior dalam ruangan, penyekatan dalam gedung, penataan lingkungan dan halaman (landscape), pagar dan lainnya,” kata Ahmad Dadek, dalam Kunjungan Kerjanya yang didampingi Kepala BPKA, Azhari dan Kepala Biro Pembangunan Setda Aceh, Robby Irza, bersama Tim P2K Setda Aceh, Kamis (8/12) di lokasi RS Regional Cut Nyak Dhien, Kota Meulaboh.
Dadek mengatakan, pada tahun anggaran 2022 ini, untuk kelanjutan pembangunan RS Regional Cut Nyak Dhien, dialokasikan dana senilai Rp 78,3 miliar. Anggaran senilai itu, digunakan untuk pemasangan keramik dan kusen pintu, jendela untuk sebanyak tujuh gedung. Kemudian untuk pembangunan saluran pembuang dan lainnya. Realisasi fisik pekerjaan hingga 8 Desember 2022, sudah mencapai sebesar 96 persen, sementara keuangannya baru ditarik sebesar 70 persen.
• Komisi V DPRA akan Panggil Kadinkes Aceh Pertanyakan Soal Ambruknya RS Regional Aceh Tengah
Menurut laporan pihak rekanan, kendala yang dihadapi sementara ini, untuk percepatan pembangunan pagar rumah sakit, belum semua tanah yang mau dibangun pagar, dibebaskan oleh Pemkab setempat. Masih ada beberapa lokasi lagi, tanahnya belum bebas, sehingga pembangunan pagarnya, belum bisa dilaksankan.
Untuk masalah ini, Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad dadek, meminta Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi, segera mencari solusi dan langkah-langkah yang cepat dan tepat, untuk pembebasan tanah yang belum bebas, agar pembangunan pagar keliling rumah sakit, dapat diselesaikan 100 persen pada tahun ini.
Pembangunan RS Regional Cut Nyak Dhien, Kota Meulaboh Aceh Barat, kata Dadek, adalah salah satu dari lima RS Regional yang diprogramkan pembangunannya oleh Pemerintah Aceh, untuk menjadi Rumah Sakit rujukan daerah, selain RSUZA.
Dari kelima RSUD Regional yang sedang di bangun di lima lokasi dan daerah, yaitu Kota Meulaboh, Tapaktuan (Aceh Selatan), Takengon (Aceh Tengah), Bireuen dan Langsa, RS Regional Cut Nyak Dhien, Kota Meulaboh, pembangunan fisik gedungnya sudah banyak yang terbangun, ada sekitar 10 unit.
Arealnya juga cukup luas mencapai 20 hektare lebih, sehingga areal parkirnya luas, dan kalau sudah beroperasi dan fungsional, akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan pasien yang dirawat inap maupun rawat jalan.
Dadek mengatakan, RS Regional Cut Nyak Dhien Kota Meulaboh ini pembangunannya terus kita picu dengan pengalokasian anggaran sedikit banyak, dengan harapan, supaya gedung dan fasilitasnya cepat selesai, sehingga pada saat kita ingin meminta bantuan peralatan medis dari Kemenkes, pihak Kemenkes cepat menyetujui dan menyalurkannya, karena untuk penempatan alat-alat medis tercanggih yang akan dibantu oleh pemerintah pusat dan luar negeri, gedung dan tempat peletakan alat tersebut sudah tersedia dan siap untuk dioperasikan.
Kepala BPKA, Azhari mengatakan, dari lima lokasi pembangunan Rumah Sakit Regional yang dibangun Pemerintah Aceh, yang terlihat arealnya luas rata dan tidak berbukit, baru terdapat di RS Regional Cut Nyak Dhien, Kota Meulaboh.
Antara satu gedung dengan gedung lainnya, saling berdekatan dan akan tersambung oleh lorong gedung, sehingga dalam pelayanannya nanti memberikan kenyamanan bagi perawat, dokter spesialis dan pasien.
Program pembangunan lima Rumah Sakit Regional ini, kata Azhari, didasari oleh keinginan dari Pemerintah Aceh untuk memaksimalkan pemanfaatan dana Otsus untuk percepatan pembangunan infrastruktur layanan kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah RS Regional.
Menurut Azhari, banyak sudah anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan RS Regional Cut Nyak Dhien. Tahun ini merupakan tahun ke lima dan nilai anggaran yang dialokasikan ke RS Regional ini paling besar dibandingkan RS Regional lainnya.
Pembangunan fisik gedung RS Regional Cut Nyak Dhien, lebih cepat dari RS Regional lainnya, kata Azhari, menurut laporan dari Kadinkes Aceh dr Hanif Pemkab Aceh Barat, cepat menyediakan lahan, tempat pembangunan RS Regional. Karena itu, mereka lebih duluan membangun dan menggunakannya daripada empat RS Regional lainnya.