Aksi Kemanusiaan Anggota DPRA Zaenal Abidin; Mulai dari Kunjungi Warga Sakit hingga Bantu Kursi Roda

Selama ini, Ustaz Zaenal juga proaktif mengunjungi warga yang sakit, baik di rumah maupun dalam perawatan di rumah sakit.

for serambinews.com
Dorong Kursi Roda - Anggota DPRA H. Zaenal Abidin coba mendorong kursi roda yang baru diserahkan kepada Idris (68 tahun), warga Desa Keutambang, Kecamatan Pantai Cermin, Aceh Barat, Februari 2022. IST 


SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sore itu, pertengahan tahun 2022. Seorang laki-laki tua mendatangi H. Zaenal Abidin S.Si di rumahnya Gampong Gampa, Kecamatan Johan pahlawan, Aceh Barat. Dia langsung masuk ke pekarangan rumah anggota DPRA itu. “Assalamualaikum,” katanya di depan pintu.

Mendengar ucapan salam, pria yang akrab disapa Ustaz Zaenal itu pun keluar dari dalam rumah. Dialog terjadi. Mungkin sekitar 10 menit sang pria menceritakan masalah yang dihadapinya.

Dari kejauhan, Ustaz Zaenal tampak meng-angguk-angguk kepala. Dia mendengar curhatan ayah dari beberapa putra-putri ini.

Sekejap kemudian, Sekretaris DPW PKS Aceh ini masuk ke dalam rumah. Lalu keluar lagi dengan membawa amplop berwarna putih. Dari kejauhan terdengar ucapan terima kasih dari ‘tamu dadakan’ ini.

Cerita warga yang curhat dengan beragam problematika hidup bukan kali ini saja. Maklumlah, ekonomi masyarakat kini semakin sulit. Sementara harga pangan dan bahan bakar semakin menanjak. Anggota dewan dari Dapil X (Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, dan Simeulue) ini mengaku tak jarang didatangi warga, bahkan pada malam hari.

“Banyak sekali masalah yang dihadapi masyarakat kita saat ini, terutama dari sisi ekonomi. Bantuan saya itu tak seberapa, sangat kecil jumlahnya. Ketika kita menerima curhatan mereka, secara psikologis juga mengurangi beban mereka, setidaknya untuk sementara waktu. Apalagi kalau ada solusi, alhamdulillah sekali,” kata Zaenal Abidin kepada Serambi, pekan lalu.

Selama ini, Ustaz Zaenal juga proaktif mengunjungi warga yang sakit, baik di rumah maupun dalam perawatan di rumah sakit. Setiap kali pulang menginjak kaki di Meulaboh, Aceh Barat, dia hampir selalu menyempatkan diri ke rumah warga yang sakit.

Beberapa di antaranya memang mengajukan permohonan langsung untuk dikunjungi oleh warga dan keluarga yang bersangkutan. Mereka mengirim pesan melalui WhatsApp.

“Saat ini ada yang memohon dikunjungi. Mereka kirim informasi ke inbok saya. Saat ini ada beberapa yang masih antre di inbok, belum saya kunjungi. InsyaAllah saya kunjungi dalam waktu dekat,” katanya.

Banyak uneg-uneg yang diterima dari pasien yang dikunjungi. Biaya pengobatan di rumah sakit memang ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

Baca juga: Di Ajang Rakerda, PKS Aceh Barat Kasih Kode Duetkan Zaenal Abidin dengan Samsi Barmi

Namun, warga tetap kesulitan untuk kebutuhan lainnya yang nonmedis. Apalagi untuk penyakit-penyakit tertentu yang harus sering bolak-balik ke rumah sakit.

“Warga yang saya kunjungi umumnya menderita penyakit-penyakit berat seperti kanker payudara, bocor jantung, gagal ginjal, dan penyakit berat lainnya,” kata Ustaz Zaenal.

Untuk penyakit berat ini sebagian besar dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Jakarta, seperti Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Dharmais.

Masalahnya, tidak ada rumah yang representatif bisa dijadikan persinggahan sementara pasien dan pendampingnya. “Rumah singgah kita di Rawamangun, sangat jauh dari RSCM, rumah sakit harapan kita, dan rumah sakit kanker Dharmais,” katanya.

“Yang ada mes pemerintah Aceh di Cikini. Saya minta pemerintah Aceh memperjuangkan agar mes di Cikini jadi rumah singgah, karena dekat dengan rumah sakit,” timpal ayah dari 5 orang anak ini lagi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved