Tabungan Rp 400 Juta Dirampok, Wali Kota Blitar Santoso: Uang Hasil Usaha untuk Cicil Utang Kampanye
Santoso menjelaskan, saat para perampok menyekapnya, para pelaku memaksa untuk ditunjukkan lokasi brankas.
Santoso lalu mengumpulkannya hingga berjumlah ratusan juta.
"Saya kan harus mengumpulkan dari honor-honor itu, kalau membuka kegiatan dan sebagainya."
"Tapi akhirnya kedahuluan (dirampok)," ucap Santoso, dikutip dari Kompas.com.
Untuk bayar cicil kampanye
Santoso membeberkan, uang yang dirampok rencananya untuk membayar utang pada akhir tahun 2022.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu diketahui terjerat utang kampanye saat bertarung dalam ajang Pilkada Kota Blitar 2020 lalu.
Meskipun demikian, Santoso tidak menjelaskan lebih lanjut utang kepada siapa dan jumlahnya berapa.
"Saya ini pada waktu kampanye Pilkada punya tanggungan yang harus saya selesaikan"
"Rencana saya sehabis akhir tahun saya mulai menyicil utang saya. Mau saya cicil," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Sebagai informasi, Santoso menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Blitar sejak 27 Februari 2021.
Ia memenangi Pilkada Kota Blitar 2020 bersama pasangannya, Tjutjuk Sunario.
Keduanya diusung oleh PDIP, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, dan PPP.
Di periode sebelumnya atau 2015-2020, Santoso menjabat sebagai Wakil Wali Kota Blitar.
Pada 19 Mei 2020, Santoso resmi diangkat menjadi Wali Kota menggantikan Samanhudi Anwar yang tersangkut kasus korupsi.
Baca juga: Wali Kota Blitar Ngaku Ditendang dan Dipukul Perampok, Sempat Lihat Wajah Pelaku Sebelum Disekap
Ditendang Komplotan Perampok dengan Sepatu Boots