Guru Besar
USK Kembali Kukuhkan Enam Guru Besar, Ini Hasil Karya Penelitian dan Nama Mereka
Hasil penelitiannya sangat penting, karena menjadi masukan bagi pemerintah, terkait pembinaan yang sistematik dan berkelanjutan untuk memberikan kesad
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Muhammad Nasir l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengukuhkan enam profesor baru dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat, Prof Dr Ir Abubakar MS Pengukuhan ini dilaksanakan di Gedung AAC Dayan Dawood, Kamis (15/12/2022).
Mereka yang dikukuhkan kali ini adalah Prof. Dr. Saifuddin, M.Pd, Prof. Dr. Ing. Sri Haryani, S.T.P., M.Sc, Prof. Dr. Sanusi, S.H., M.L.I.S., LL.M, Prof. Dr. Zahrul Fuadi, S.T., M.Sc, Prof. Dr. Drs. Yusri Yusuf, M.Pd dan Prof. Dr. Ing. Teuku Edisah Putra, M.Sc., Ph.D.
• Guru Besar Farmakologi Sarankan Orang Tua Beri Puyer Pengganti Obat Sirup kepada Anak
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan dalam pidatonya mengatakan, keberhasilan mereka untuk mencapai jabatan fungsional profesor ini, telah menambah jumlah profesor di USK.
Ritme laju pertumbuhan jumlah profesor di USK masih relatif terjaga, bahkan cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, meski dengan berbagai kendala serta keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi covid-19 tahun sebelumnya.
Saat ini, USK memiliki 118 orang profesor yang terdiri dari, 34 orang berada di Fakultas Teknik, 15 orang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 14 orang dari Fakultas Pertanian, 13 orang berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 10 orang dari Fakultas Kedokteran, 8 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 8 orang dari Fakultas Kedokteran Hewan, 7 orang dari Fakultas Hukum, 2 orang dari Fakultas Kelautan dan Perikanan, serta 1 orang dari Fakultas Kedokteran Gigi.
• Membanggakan, Bersanding dengan Najwa Shihab, Akademisi USK Terima Awards dari Kedutaan Australia
Rektor menyampaikan, kepakarannya Prof. Dr. Saifuddin, M.Pd berupaya mengkaji betapa pentingnya olahraga dalam konteks pembangunan bangsa.
Hasil penelitiannya sangat penting, karena menjadi masukan bagi pemerintah, terkait pembinaan yang sistematik dan berkelanjutan untuk memberikan kesadaran bahwa olahraga merupakan investasi yang mendatangkan keuntungan jangka panjang
"Kajian beliau tidak hanya melihat pendidikan olahraga sebagai kebutuhan jasmani individu saja, tapi juga sebagai investasi pembangunan manusia dalam upaya membangun karakter bangsa," kata Rektor.
Selanjutnya, anak-anak akan berkembang keterampilannya yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan berkontribusi pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Kemudian ada Prof. Dr.-Ing. Sri Haryani, S.TP., M.Sc. Ia mencurahkan perhatiannya untuk meneliti peran teknologi pangan dalam menciptakan produk inovatif, khususnya bahan pangan yang berbasis sumber daya lokal. Penelitian ini berangkat dari fakta di mana hampir 95 persen produk baru gagal bertahan di pasaran. Karena itulah inovasi dibutuhkan untuk memberikan nilai tambah yang besar dari sebuah produk.
Kajian Prof. Sri Haryani menunjukkan bahwa teknologi pangan dari bahan lokal berperan cukup besar dalam menghasilkan produk yang inovatif. Seperti hasil modifikasi pati beras, bengkuang, dan sukun yang dapat berperan sebagai penstabil emulsi, dan berkontribusi pada penurunan kadar lemak sejumlah produk.
"Penelitian yang dilakukan Prof. Sri Haryani berpotensi untuk melahirkan inovasi produk baru dengan memanfaatkan bahan lokal. Penelitian ini juga dapat memberikan nilai tambah dari bahan pangan lokal, melalui publikasi kebermanfaatan dari sumber daya lokal," jelasnya.
Selanjutnya, bidang penting dalam pembangunan ekonomi adalah penanaman modal (investment). Dalam suatu penanaman modal, terutama modal asing, diperlukan instrumen hukum yang dapat menampung hak dan kewajiban setiap pihak. Salah satunya adalah hukum kontrak antara penanam modal asing dan penerima modal. Prof. Dr. Sanusi, S.H., M.L.I.S., LL.M. memfokuskan penelitiannya di area ini.
"Ia berupaya menemukan sejumlah rumus untuk menyusun perancangan kontrak yang lebih berkeadilan. Karena dalam praktiknya, tidak semua kegiatan penanaman modal asing ini memberikan keuntungan yang adil bagi negara penerima modal," ujar Prof Marwan.