Berita Lifestyle
Mitos atau Fakta! Pria Berbulu Lebat Identik dengan Gairah Seksual Tinggi, dr Boyke Jelaskan Begini
"Sering kali bulu dikaitkan dengan tingginya kadar hormon testosteron sebagai pemicu gairah, itu ada benarnya juga," kata dr Boyke.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Saifullah
--Disclaimer, artikel ini ditulis untuk kepentingan edukasi seks yang ditujukan pada usia 18 tahun ke atas --
Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Cowok yang memiliki rambut tebal, bulu di tangan dan kaki, dianggap sebagai pria yang memiliki gairah seksualnya tinggi. Tapi benarkah demikian?
Menanggapi soal kabar tersebut, dr Boyke pun tak menampik hal itu. Ia mengatakan memang benar pria memiliki bulu lebat ada kaitannya dengan gairah seksual tinggi.
Dia pun punya alasan khusus untuk menguatkan pernyataannya.
"Sering kali bulu dikaitkan dengan tingginya kadar hormon testosteron sebagai pemicu gairah, itu ada benarnya juga," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube TonightShow, Sabtu (17/12/2022).
Akan tetapi, baginya, gairah untuk berhubungan tidak hanya melulu soal hormon testosteron.
Sebab, gairah seseorang bisa ditimbulkan atau ditingkatkan dari mood, makan yang dikonsumsi dan kondisi pasangan.
Baca juga: Tak Dianjurkan Semprot Sembarangan! Seksolog dr Boyke Ungkap Cara Benar Rawat Organ Intim
"Tapi kalau berbulu itu testosteronnya memang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak berbulu," ucapnya.
Baginya, hal itu juga bisa terjadi kepada pria yang memiliki bulu lebih banyak pada umumnya karena memiliki hormon testosteron lebih tinggi.
"Kalau cowok ada kaitan juga, karena kalau banyak bulu testosteronnya pasti lebih tinggi," pungkasnya.
Suka Selingkuh
Suka selingkuh hingga gonta-ganti pasangan merupakan satu dari beberapa faktor penyebab mudah terkena penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.
Jika anda termasuk orang yang suka selingkuh dan gonta-ganti pasangan, seksolog dr Boyke memberi peringatan agar anda rutin melakukan pemeriksaan setiap 6 bulan sekali.
Menurut dr Boyke, orang yang suka selingkuh dan gonta-ganti pasangan, rentan terkena berbagi penyakit menular seksual.
Baca juga: Suka Selingkuh dan Gonta Ganti Pasangan? dr Boyke Anjurkan Cek Kesehatan Tiap 6 Bulan Sekali
Maka dari itu, untuk menghidari datangnya penyakit kelamin tersebut, sebaiknya jangan terlalu sering gonta ganti pasangan terutama untuk berhubungan intim.
Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Sonora FM, Kamis (15/12/2022), dr Boyke mengatakan, orang yang suka gonta ganti pasangan berisiko terkena penyakit menular seksual dan parahnya terkena HIV/AIDS.
Itu sebabnya, bagi yang suka gonta ganti pasangan harus rutin melakukan pemeriksaan atau tes HIV/AIDS bagi pelaku hubungan intim, terlebih jika berganti pasangan.
Tes ini penting, karena pada awal HIV/AIDS menyerang tidak ada gejala yang ditimbulkan.
"Di awal ketika masuk itu tidak ada gejala, terkadang benar-benar tidak ada gejala sama sekali, tergantung daya tahan tubuhnya," ujarnya.
"Baru sekitar 6 bulan, kita sebut itu sebagai fase jendela, mulailah yang namanya darah terdeteksi. Sebelum itu sama sekali belum terdeteksi," sebut dr Boyke.
Baca juga: 3 Cara Alami Ini Bisa Hamil Anak Perempuan, Seksolog dr Boyke Anjurkan PASUTRI Makan dan Lakukan Ini
Dr Boyke juga menegaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan tes atau pemeriksaan HIV/AIDS.
"Pemeriksaan HIV/AIDS sejak melakukan hubungan seks, biasanya dilakukan 3 bulan atau 6 bulan," kata dr Boyke.
"Jadi pemeriksaannya 6 bulan berulang-ulang, setiap 6 bulan minimal dilakukan pemeriksaan, sejak hubungan seks yang terakhir," lanjutnya.
Ketika seseorang berhubungan intim, maka 6 bulan setelahnya orang tersebut perlu melakukan pemeriksaan.
Jika sebelum 6 bulan sudah berhubungan intim lagi dengan orang yang berbeda, maka harus melakukan pemeriksaan untuk kedua kalinya setelah hubungan intim yang kedua.
"Tergantung dengan jumlah berhubungan seksnya, apalagi dengan berganti-ganti pasangan," ungkapnya.
"Setiap pasangan yang baru, harus melakukan checkup lagi, tapi jaraknya 3 sampai 6 bulan," kata dia.
dr Boyke mengaskan bahwa pentingnya melakukan pemeriksaan HIV/AIDS sebanyak melakukan hubungan intim, khususnya ketika adanya pergantian pasangan.
Baca juga: Ternyata Sunat Berpengaruh Besar pada Kenyamanan Istri saat Hubungan Intim, Ini Penjelasan dr Boyke
Nafsu Pria Sulit Dikontrol
Seksolog dr Boyke mengungkap penyebab tingginya hawa nafsu atau gairah seksual pada pria dan cara mengatasinya.
Gairah seksual atau biasa disebut dengan libido pada pria sering kali meningkat karena beberapa faktor tertentu.
Faktor penyebab tingginya libido pada pria bisa disebabkan oleh makanan dan berbagai macam faktor penyebab lainnya.
Seperti kita ketahui, bahwa tiap orang pasti mempunyai nafsu atau gairah seksual.
Hanya saja tiap orang berbeda-beda. Ada orang yang nafsunya bisa dikontrol namun ada juga yang sulit untuk dikontrol.
dr Bokye menyebutkan penyebab seseorang yang memiliki tingginya hawa nafsu sehingga susah dikontrol.
Baca juga: Ternyata Ini 4 Penyebab Hawa Nafsu Pria Sulit Dikontrol, Seksolog dr Boyke Ungkap Cara Mengatasinya
Selain itu dia juga menyarankan beberapa hal kepada orang yang memiliki nafsu yang susah dikontrol.
Hal itu dijelaskan dr Boyke melalui kanal YouTube Boykepedia dengan judul "Nafsu Tidak Bisa di Kontrol".
Menurut dr Boyke, tingginya hawa nafsu atau gairah seksual seseorang terutama pada kaum pria disebabkan oleh empat hal berikut.
Adapun keempat hal yang dapat mendukung tingginya hawa nafsu seseorang adalah:
Hormonal
Makanan
Lingkungan
Kebiasaan
Menonton Blue Film
"Pertama tergantung pada faktor hormonal. Kedua, tergantung pada faktor makanan yang dikonsumsi.
Ketiga adalah tergantung pada lingkungan," kata dr Boyke dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Boykepedia, Sabtu (10/12/2022).
Nafsu seseorang juga bisa meningkat dan akan susah dikontrol jika memiliki kebiasaan menonton blue film atau konten dewasa hingga membaca materi-materi pornografi.
Selain itu faktor lainnya juga bisa disebabkan oleh faktor makanan.
Beberapa makanan yang dianggap bisa merangsang hawa nafsu seseorang adalah coklat hingga daging kambing.
Makanan ini bisa meningkatkan kadar hormon sehingga mengakibatkan gairah seksual yang tinggi.
Namun Anda tak perlu khawatir. Pasalnya, nafsu yang tidak bisa dikontrol bisa diatasi.
dr Boyke menyarakan, sebaiknya salurkan nafsu tersebut pada kegiatan-kegiatan positif.
Misalnya dengan membaca buku, olahraga hingga melakukan kegiatan-kegiatan sosial.
"Untuk mengontrolnya tentu bisa sedikit disalurkan seperti melakukan kegiatan yang positif seperti olahraga dan kegiatan lain seperti membaca buku atau kegiatan sosial lainnya," sambung dr Boyke.
Adapun kategori seseorang yang memiliki nafsu tinggi dan tidak bisa dikontrol dapat dilihat dari akitivas hubungan seksualnya ketika sudah menikah.
"Kita sebut nafsu itu berlebihan kalau sampai setiap hari melakukan hubungan seks dan dalam satu hari melakukan beberapa kali," imbuhnya.
Lantas, berapa kali sih normalnya?
Menurut dr Boyke, bagi pasangan suami istri atau pasutri yang sudah menikah atau baru-baru menikah, 2-3 kali seminggu itu adalah hal yang normal.
Sementara bagi pasutri yang sudah lama menikah, 1-2 kali dalam seminggu.
"Saya kira yang normal adalah satu minggu 2-3 kali bagi usia yang masih muda sementara 1 sampai dua kali bagi yang tua," tuturnya.
Terakhir dr Boyke mengingatkan bahwa, melakukan aktifitas seksual itu merupakan sebuah energi.
Jangan sampai energi seseorang hilang hanya karena terlalu sering mengikuti hawa nafsunya.
Baca juga: UAS Sebut Jangan Berhubungan Intim ketika Adzan Berkumandang, dr Boyke : Sebaiknya Sebelum Shubuh
"Ingat karena bagaimapun juga seks itu adalah suatu energi, kalau kita energinya terlalu dikeluarkan secara berlebihan, itu akan mengakibatkan kita kekurangan energi, kita lemas dan tak bisa kerja lagi selain hanya melakukan hubungan seksual," pungkasnya.(*)