Berita Banda Aceh

Kawasan Seulawah Simpan Potensi Wisata Sejarah, Terungkap Dalam Penelitian Mahasiswa MBKM USK

Kawasan Gunung Seulawah, Aceh Besar, ternyata menyimpan potensi wisata sejarah yang sangat potensial dikembangkan

Editor: bakri
IST
Mahasiswa Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (JAPFT-USK) yang melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) @Seulawah, melakukan foto bersama dengan Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto beberapa waktu lalu. 

BANDA ACEH - Kawasan Gunung Seulawah, Aceh Besar, ternyata menyimpan potensi wisata sejarah yang sangat potensial dikembangkan.

Hal itu terungkap dari hasil penelitian mahasiswa Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (JAPFT-USK), yang melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) @Seulawah.

Program MBKM @Seulawah itu dilaksanakan di Gampong Pulo dan Lamteubadroe di Kecamatan Seulimeum, serta Gampong Saree Aceh, Sukadamai, dan Lamtamot di Kecamatan Lembah Selawah.

Kelima gampong ini merupakan gampong yang terdekat dengan Gunung Seulawah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Hibah Kedaireka Matching Fund berjudul: Museum Digital Gunung Seulawah sebagai Katalis Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Kawasan Seulawah Aceh Besar, yang diketuai oleh Dr Sylvia Agustina.

Dr Sylvia Agustina dalam keterangan tertulisnya kepada Serambi menyampaikan, berbagai penelitian mahasiswa dengan bimbingan tim dosen telah mengungkapkan adanya potensi wisata sejarah yang selama ini belum dikembangkan.

"Salah satunya di Lamtamot yang ternyata memiliki peninggalan sejarah transportasi kereta api Aceh masa kolonial Belanda berupa jalur kereta api, jembatan kereta api, stasiun dan rumah kepala stasiun," ujarnya.

Menurut Sylvia, potensi wisata sejarah itu saat ini tersamarkan di antara bangunan lain di sekitarnya.

Karena itu, dengan selesainya Jalan Tol Sibanceh di dekatnya, potensi tersebut dinilai sangat bagus untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata alam Seulawah dan wisata sejarah perkeretaapian, untuk melengkapi Situs Gunung Biram di dekatnya yang sudah terlebih dahulu menjadi situs bersejarah kabupaten.

Sylvia melanjutkan, di bagian kawasan Seulawah lainnya, yaitu di Lamteuba ternyata terdapat peninggalan mesjid khas arsitektur masa lalu.

Mesjid berukir indah ini sekarang dalam kondisi terlantar di belakang komplek madrasah.

Baca juga: Sedang Latihan, Prajurit TNI Temukan Timbunan Ganja Kering di Kaki Gunung Seulawah

Baca juga: Hati-hati! Tiga Titik Jalan Negara di Kaki Gunung Seulawah Retak-retak, Dua Titik Telah Diperbaiki

Selain masjid bersejarah, terdapat juga kelompok rumah tradisional Aceh dengan ornamen yang artistik.

Sementara itu di Sukadamai juga terdapat peninggalan Belanda yang pada masanya menjadikan kawasan kemukiman Saree sebagai wilayah hinterland pemasok sumber daya pertanian bagi Banda Aceh.

"Terdapat juga peninggalan infrastruktur jaringan air yang nyaris tidak nampak lagi karena tertutup tanaman hutan," tambah Sylvia.

Dr Sylvia Agustina menyebutkan, hasil kajian mahasiswa sekaligus Luaran Program Hibah Matching Fund Museum Digital Seulawah itu telah dipamerkan untuk umum pada tanggal 11 dan 12 Desember 2022 di AAC Dayan Dawood.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved