Breaking News

Wanita 26 Tahun Mengaku Disekap dan Dianiaya Pacar hingga Alami Gegar Otak, Gara-Gara Cemburu

Menurut NU, penyekapan dan penganiayaan yang dilakukan AAP terjadi di sebuah indekos di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat.

Editor: Faisal Zamzami
glocalkhabar.com
Ilustrasi penculikan - Wanita Rekayasa Penculikan Dirinya, Ngaku Dibius & Disekap, Ternyata Butuh Uang untuk Bayar Utang 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita berinisial NU (26) mengaku menjadi korban dugaan penyekapan dan penganiayaan oleh kekasihnya, AAP, hingga mengalami gegar otak ringan.

Menurut NU, penyekapan dan penganiayaan yang dilakukan AAP terjadi di sebuah indekos di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat.

"Aku disekap dari jam 02.00 sampai 15.00 WIB, tanggal 30 Oktober 2022, lalu aku kabur (dari kamar indekos) langsung istirahat," ujar NU saat dihubungi, Sabtu (17/12/2022), dikutip Kompas.com.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi karena AAP cemburu dirinya cium pipi kanan-kiri dan berpelukan dengan teman transpuannya saat bertemu di bar kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam.

"Cuma cemburu, karena aku say hi sama teman aku. Peluk cipika-cipiki biasa," ungkap dia.

Awalnya, kata NU, ia dan pelaku datang ke salah satu bar di kawasan Cikini setelah menghadiri acara pernikahan.

 
"Nah di sana baru beberapa saat, terus teman aku berdatangan dan enggak tahu kenapa di hari itu dia (AAP) bisa marah besar ketika aku say greetings sama teman transpuanku," kata dia.

Baca juga: ART Disekap dan Disiksa Majikan di Bandung, Tubuh Dipenuhi Luka, Pelakunya Pasutri Jadi Tersangka

Padahal, saat itu, menurut NU, pelaku dalam keadaan sadar atau tidak di bawah pengaruh minuman beralkohol.

Dugaan penganiayaan itu terjadi mulai dari bar hingga ke indekos di kawasan Mangga Besar.

"Dia marah, aku diseret, dipiting, cekek sampai ke parkiran lalu aku dibawa ke kosannya," katanya.

Setelah berada di sebuah indekos, NU mengaku terus mendapatkan perlakuan kekerasan dari AAP.

"Semakin aku minta pulang merengek, aku semakin dipukul, ditonjok, dibanting, dilempar, dicekek, ditendang, dan ditampar," tutur dia.

Setelah mengalami peristiwa dugaan penyekapan dan penganiayaan selama delapan jam, NU mencoba melarikan diri dari kamar indekos tersebut.

Setelah berhasil melarikan diri, NU diantar rekannya melaporkan penganiayaan tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Di hari yang sama saat melapor ke polisi, NU juga melakukan visum ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved