Berita Banda Aceh
Irigasi Tetes Berbasis Internet Karya USK Juara II PLN ICE, Penyiraman Dikendalikan di Smartphone
Kompetisi yang digagas PLN ini bertujuan melahirkan inovasi peralatan dan program bisnis, dengan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivita
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Kompetisi yang digagas PLN ini bertujuan melahirkan inovasi peralatan dan program bisnis, dengan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas pada bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Chilee IoT Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil meraih Juara II kompetisi PLN ICE (Innovation and Competition in Electricity) 2022 kategori Electrifying Agriculture dengan sub kategori pengembangan program bisnis. Untuk Juara I diraih oleh Universitas Pertamina, sedangkan Juara III menjadi milik Bengkulu.
Kompetisi yang digagas PLN ini bertujuan melahirkan inovasi peralatan dan program bisnis, dengan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas pada bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan.
Pada kategori Electrifying Agriculture, terdapat tiga sub kategori, yaitu subkategori peralatan penunjang, subkategori pengembangan/elektrifikasi program bisnis, dan subkategori pembuatan program bisnis baru.
Adapun Tim Chilee IoT USK terdiri dari Irfan Wahyuda, M Al lail Qadrillah, Muadz Zamanhuri, Rahmat Maulana, dan Ariq Al Ghifary. Mereka berhasil mengembangkan automatic watering plant (penyiram tanaman otomatis), dengan teknologi IoT (Internet of Things) yang diterapkan pada kebun cabai di Gampong Cut Beut, Aceh Besar.
Ketua Tim Chilee IoT USK, Irfan Wahyuda menyampaikan, kebun cabai seluas 2.300 m2 tersebut disiram menggunakan metode irigasi tetes yang dapat menghemat air, dengan cara membiarkan air menetes ke tanaman. '
Baca juga: Inovasi Alat Pengupas Kelapa Buatan SMKN 2 Sigli Juara Satu Kategori TTG Unggulan Tingkat Nasional
Air didistribusikan dengan selang plastik yang telah dilubangi di sekitar cabai. Adapun aliran air salurkan ke kebun dengan bantuan pompa listrik dari tandon air ukuran 1.500 liter yang terletak di pinggir kebun.
"Yang menarik dari sistem penyiram tanaman otomatis ini adalah katup/keran pada pipa dapat dibuka atau tutup, dengan menekan tombol pada aplikasi yang terpasang pada smartphone, sehingga dapat dipantau dan dikendalikan dari mana saja," jelas Irfan.
Selain itu, pada tanaman cabai juga dipasang sensor kelembaban tanah. Artinya jika kondisi tanah kering, maka katup dapat terbuka otomatis meski pengelola lupa mengaktifkan tombol buka katup pada hp-nya. "Sistem yang dikembangkan ini dapat menghemat air dan waktu, sehingga dapat meningkatkan produktivitas petani," ujarnya.
Adapun tahapan kompetisi, dimulai pada bulan Juli sampai Desember 2022. Terdiri atas pendaftaran dan pengumpulan proposal, seleksi proposal, presentasi online, due diligence, pendanaan program, hingga penilaian akhir.
Pendanaan program diberikan untuk membuat prototype dan implementasi program bisnis untuk lima tim pemenang. Selanjutnya, setelah penilaian akhir berupa presentasi di depan dewan juri dari PLN, PLN memilih tiga pemenang pada masing-masing subkategori. Pada sub kategori tim Chilee IoT USK berhasil menjadi Juara II. (*)
Baca juga: TTG ke-23 di Subulussalam, Aceh Besar Perkenalkan Drone Pertanian Ababil-12 dan Skywalker X8