Luar Negeri
Wanita Mantan Juru Ketik Nazi Divonis 2 Tahun Penjara, Terlibat Pembunuhan Lebih dari 10.000 Tahanan
Meskipun dia adalah seorang pegawai sipil, hakim berpendapat bahwa Furchner sepenuhnya mengetahui apa yang terjadi di kamp tersebut.
Pengacaranya berpendapat bahwa Furchner semestinya dibebaskan karena ada keraguan seputar apa yang dia ketahui, karena dia adalah satu dari sejumlah juru ketik di kantor Hoppe.
Namun, sejarawan Stefan Hordler yang memegang peran kunci dalam persidangan tersebut memiliki penilaian berbeda.
Menemani dua hakim dalam kunjungan ke lokasi kamp, menurut Hordler, jelas bahwa Furchner dapat melihat sejumlah kondisi terburuk di kamp dari kantor komandan.
Di dalam persidangan, Hordler menceritakan bahwa 27 angkutan yang membawa 48.000 orang tiba di Stutthof antara Juni hingga Oktober 1944, setelah Nazi memutuskan memperluas kamp dan mempercepat pembunuhan massal menggunakan gas Zyklon B.
Hordler menggambarkan kantor Hoppe sebagai "pusat saraf" untuk semua yang terjadi di Stutthof.
Turut bersaksi di persidangan adalah salah satu orang yang selamat dari kamp tersebut, Josef Salomonovic.
Dia baru berusia enam tahun ketika ayahnya ditembak mati di Stutthof pada September 1944.
"Dia (Furchner) secara tidak langsung bersalah," kata Salomonovic kepada wartawan di pengadilan.
"Bahkan meski dia hanya duduk di kantor dan membubuhkan stempelnya pada sertifikat kematian ayah saya."
Penyintas lainnya, Manfred Goldberg, mengatakan bahwa satu-satunya kekecewaannya adalah soal hukuman percobaan dua tahun terhadap Furchner, yang dia sebut "sebuah kesalahan".
"Tidak ada orang waras yang akan mengirim orang berusia 97 tahun ke penjara, tetapi hukumannya harus mencerminkan beratnya kejahatan," tutur Goldberg.
"Jika seorang pengutil dijatuhi hukuman dua tahun, bagaimana mungkin seseorang yang terbukti terlibat dalam 10.000 pembunuhan dijatuhi hukuman yang sama?"
Persidangan Furchner mungkin menjadi yang terakhir digelar di Jerman terkait kejahatan era Nazi, meskipun masih ada sejumlah kasus yang masih diselidiki.
Dua kasus lainnya telah dibawa ke pengadilan dalam beberapa tahun terakhir terkait kejahatan Nazi yang terjadi di Stutthof.
Tahun lalu, seorang mantan penjaga kamp dinyatakan tidak layak diadili meskipun pengadilan menyebut ada "kemungkinan besar" dia bersalah atas keterlibatannya.