Berita Banda Aceh

Kuliah Umum di USK, Menkopolhukam Sebut Nasionalisme Orang Aceh Sangat Kuat

Dalam kuliah umum bertema Peran Kampus dalam Merawat Keberagan dan Kebangsaan itu, Mahfud mengatakan jika nasionalisme orang Aceh sudah sangat diakui.

Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Pj Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki bersama Sekda Aceh Bustami, mendampingi Menkopolhukam RI, Mahfud MD, dan Meteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian, memberikan kuliah umum 'Peran Kampus Dalam Merawat Keberagaman dan Kebangsaan',di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis 22/12/2022. 

Dalam kuliah umum bertema Peran Kampus dalam Merawat Keberagan dan Kebangsaan itu, Mahfud mengatakan jika nasionalisme orang Aceh sudah sangat diakui, bahkan sebelum kemerdekaan hingga saat kemerdekaan di mana Aceh kemudian dikenal sebagai daerah modal.

Laporan Subur Dani |Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Mohammad Mahfud MD, memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Syiah Kuala (USK), Kamis (22/12/2022). 

Di USK, Mahfud ikut didampingi Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal, Penjabat Gubernur Aceh Aceh Achmad Marzuki serta Sekda Aceh Bustami Hamzah serta beberapa Pj Bupati dan Wali Kota. 

Dalam kuliah umum bertema Peran Kampus dalam Merawat Keberagan dan Kebangsaan itu, Mahfud mengatakan jika nasionalisme orang Aceh sudah sangat diakui, bahkan sebelum kemerdekaan hingga saat kemerdekaan di mana Aceh kemudian dikenal sebagai daerah modal.

Dalam literatur yang ia peroleh, jauh sebelum Indonesia merdeka, kata-kata Indonesia sudah terucap dalam syair yang dilanjutkan orang Aceh dalam bahasa arab.

Bunyi syairnya jika diterjemahkan adalah;"Indonesia itu negeraku, panji martabatku. Siapa saja datang menghadang (akan) binasa." 

Dalam syair lain yang juga dilantunkan oleh orang Aceh berbunyi "Bangun dari tidurmu, bela negerimu." 

Artinya, kata-kata Indonesia dan ajakan membela negeri sudah digaungkan orang Aceh.

Baca juga: Mahfud MD dan Tito Kunjungi Pulau Rondo

"Artinya semangat nasionalisme di Aceh sangat kuat. Kita punya ikatan batin yang sama dalam membangun Indonesia. Kita ingin membangun bangsa dengan geopolitik dengan keislaman kita," kata Mahfud. 

Mahfud mengatakan para generasi muda utamanya dari Aceh, harus berada di barisan utama atau di garis depan dalam membangun negeri.

Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala, Profesor Marwan, mengatakan keberagaman menjadi modal penting dalam mewujudkan negara yang maju. 

Merawat keberagaman sudah dicontohkan Nabi Muhammad sejak masa lalu, di mana saat itu beliau mengurangi fanatisme kesukuan. 

USK, kata Prof Marwan menjadi kampus teladan dalam merawat keberagaman. 

Di mana kampus jantong hate rakyat Aceh itu terus memberi ruang dan kesempatan yang sama bagi semua mahasiswa. 

"Kampus USK adalah rumah yang nyaman bagi kita semua," kata Marwan.(*)

Baca juga: Sekretaris Presiden Filipina ke Mahfud MD: Kalau Ada Jokowi, Rakyat Kami Histeris dan Teriak Namanya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved