Salam

Musim Liburan Akhir Tahun Warga Harus Jaga Diri

Pemerintah Cina sedang kewalahan menghadapi jatuhnya banyak korban serangan virus Corona

Editor: bakri
CHINATOPIX VIA AP
Warga dengan mengenakan masker mengantre untuk dites Covid-19 di kota Tianjin, China Utara. Foto direkam beberapa waktu lalu. 

SAAT ini Pemerintah Cina sedang kewalahan menghadapi jatuhnya banyak korban serangan virus Corona.

Rumah Sakit di Beijing dan beberapa kota besar Cina tak sanggup menampung banyaknya pasien Covid.

Bahkan, para dokter dan perawat berada di bawah tekanan yang sangat besar.

Dokter dan perawat yang terpapar Covid-19 juga dipaksa bekerja.

Serbuan apotek oleh para warga juga telah menyebabkan kekurangan obat yang signifikan di seluruh negeri.

Banyak warga mencari obat pilek dan flu.

Kit atau alat pengujian mandiri untuk Covid-19 juga sulit didapat.

Perkembangan buruk di China itu pastilah harus diantisipasi oleh pemerintah Indonesia, termasuk di Aceh.

Apalagi, hingga kini serangan Covid belum bersih dari Indonesia.

Dalam seminggu terakhir, di Jakarta masih ada 27 orang meninggal karena Covid-19.

Demikian juga di kota-kota besar lainnya, masih ada pasien serang Covid yang meninggal dunia.

Karena itulah, menghadapi liburan akhir tahun ini, pemerintah kembali mengingatkan masyarakat untuk berhati- hati serta meminta warga untuk vaksin.

Baca juga: Rumah Sakit China Belum Siap Tampung Ledakan Pasien Covid-19, Pensiunan Medis Diminta Bekerja Lagi

Baca juga: Nakes Positif Dipaksa Kerja Kasus Covid-19 Melonjak di China, Warga Borong Buah Persik

Sebab, menurut hasil evaluasi, kematian umumnya terjadi pada pasien yang belum mendapatkan vaksinasi.

Data kematian akibat Covid-19 sepanjang tahun 2022 di Jakarta adalah 40 persennya karena belum vaksin sama sekali.

Ini menegaskan pentingnya vaksinasi.

Dan, para lansia yang sudah booster pertama dianjurkan segera vaksin booster kedua agar dapat tercegah efek buruk dari Covid-19.

Data menunjukkan, 65 persen kematian adalah kelompok umur lansia melebihi 60 tahun.

Harus diingat, antibodi Covid-19 dari vaksin memang akan melemah, seiring berjalannya waktu.

Oleh karena itu, dibutuhkan booster atau vaksin penguat untuk kembali meningkatkan antibodi.

Karenanya, Pemerintah memberikan vaksin dosis ke-4 atau booster ke-2.

Vaksin booster kedua ini masih terbatas untuk para lansia saja.

Vaksinasi Covid-19 dosis boster ke-2 diberikan dengan interval 6 (enam) bulan sejak vaksinasi dosis booster ke- 1.

Vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 bagi lansia dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.

Karena kondisi yang dinilai mencemaskan, ahli kesehatan Dicky Budiman malah meminta kepada Kementerian Kesehatan agar segera mengizinkan pemberian dosis keempat vaksin Covid-19 untuk kelompok umum non-lansia.

Menurutnya, keputusan itu penting dilakukan mengingat kasus Covid-19 memperlihatkan kenaikan dan demi mencegah penambahan kasus gara-gara libur akhir tahun.

“Segera berikan dosis keempat vaksin Covid-19 ke kelompok umum non-lansia, apalagi ancaman beragam infeksi saluran napas meningkat saat ini,” kata Dicky.

Manurutnya, menunda pemberian vaksin booster kedua, ini akan menambah risiko pertambahan kasus Covid-19 di masyarakat.

Di sisi lain, pemerintah tidak membuat aturan khusus untuk musim liburan akhir tahun ini.

Oleh karenanya, masyarakatlah yang harus berhati-hati agar kesempatan berliburan sebebas ini tetap bisa kita nikmati terus di tahun-tahun mendatang.

Maka, tetaplah menjaga kesehatan!

Nah?!

Baca juga: Pemkab Singkil Bersiap Sambut Wisatawan, Hadapi Musim Liburan Tahun Baru

Baca juga: Liburan Akhir Tahun Warga Harus Jaga Diri

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved