Pengurus PAS Aceh Ziarahi Makam Sultan dan Ulama 

Selanjutnya MPW PAS Bireuen berziarah ke makam Sultan Jumpa, MPW PAS Bener Meriah berziarah ke Makam Raja Lingga Gayo.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengurus Pusat Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh dan kabupaten/kota secara serentak melakukan ziarah ke makam sultan dan ulama Aceh pada Kamis (22/12/2022).

Di tingkat provinsi, PAS Aceh berziarah ke makam Sultan Iskandar Muda, Sultan Badrul Munir Jamalullail, makam Tgk Syiah Kuala dan diakhiri dengan ziarah makam Habib Abu Bakar Bil Faqih atau Tgk di Anjong, seorang ulama Aceh keturunan Rasulullah Saw yang berperan besar dalam menyebarkan Islam ke Aceh. 

Rombongan dipimpin oleh Ketua Umum PAS Aceh Tu H Bulqaini, Sekretaris Jenderal Tgk H Muhammad Zikri dan Bendahara Umum Tgk M Nizar serta pengurus wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.

Kegiatan yang sama juga dilakukan oleh pengurus PAS tingkat wilayah atau disebut dengan MPW, seperti MPW Aceh Tamiang dan Langsa yang menziarahi makam Raja Tamiang.

Selanjutnya MPW PAS Bireuen berziarah ke makam Sultan Jumpa, MPW PAS Bener Meriah berziarah ke Makam Raja Lingga Gayo.

Sekjen PAS Aceh, Tgk Muhammad Zikri mengatakan, kegiatan ziarah makam sultan dan ulama Aceh dilakukan sebagai bentuk tafaul karena PAS Aceh sebagai partai lokal baru telah disahkan sebagai peserta Pemilu 2024 dan memperoleh nomor urut 22.

“Kita tidak mau terputus dengan jejak masa lalu Aceh. Dengan ziarah ini kita ingin bulatkan tekad bahwa PAS Aceh ke depan akan berjuang keras membangun kembali kejayaan Aceh sebagaimana konsep yang dipraktikkan oleh para sultan dan ulama Aceh di masa silam," ujar Tgk Muhammad Zikri.

Sementara Ketua Umum PAS Aceh, Tu Bulqaini menyatakan bahwa ziarah ini dilakukan untuk mengambil tafaul seraya membaca do’a dan mengambil seumpuna dengan harapan PAS Aceh dapat diberikan keistiqamahan oleh Allah Swt untuk berjuang mewujudkan kejayaan kembali kejayaan masa lalu Aceh dalam konteks hari ini. 

“Sultan Iskandar Muda adalah penguasa Aceh yang berhasil membangun Aceh dengan adil dan mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Di bawah kepemimpinan beliau, kejayaan Aceh dapat diukir bersama dengan Islam sebagai identitas Aceh di masa silam," ujar Tu Bulqaini.(*)