Berita Aceh Utara
Ribuan Korban Banjir Masih Mengungsi di Aceh Utara, 99 Desa Sudah 3 Hari Terendam
Banjir yang mulai terjadi di Aceh Utara pada Selasa (20/12/2022) hingga Kamis (22/12/2022), masih merendam 99 desa dari 17 kecamatan di Aceh Utara.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Banjir yang mulai terjadi di Aceh Utara pada Selasa (20/12/2022) hingga Kamis (22/12/2022) sore, masih merendam 99 desa dari 17 kecamatan di Aceh Utara.
Hasil pendataan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara menyebutkan, jumlah pengungsi mulai berkurang dibandingkan dengan sebelumnya.
Sedangkan 17 kecamatan yang direndma banjir masing-masing Kecamatan Lhoksukon, Samudera, Cot Girek, Matangkuli, Syamtalira Aron, dan Syamtalira Bayu.
Kemudian, Kecamatan Nibong, Banda Baro, Nisam, Simpang Keuramat, Tanah Luas, serta Kuta Makmur.
Disusul Kecamatan Langkahan, Tanah Pasir, Geureudong Pase, Pirak Timu, Sawang, Dewantara, dan Kecamatan Lapang.
Ekses banjir tersebut merendam ribuan rumah warga, termasuk fasilitas umum dan areal pertanian.
Baca juga: Banjir Meluas di Aceh Utara, Warga Mengungsi Capai 6.385 Jiwa, Ini Titik-titiknya
Saat ini, ketinggian air di permukiman penduduk berkisar 30 sampai 150 centimeter.
Di Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timu, banjir sebagian desa sudah surut, tapi sebagian lainnya terus bertambah.
Bahkan, ketinggian air diperkirakan akan naik lagi jika terjadi hujan yang deras di Aceh Utara atau di Bener Meriah.
“Ada 99 gampong dari 17 kecamatan terendam yang menyebabkan warga harus mengungsi,” ujar Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani kepada Serambinews.com, Kamis (22/12/2022).
Dari 6.109 kepala keluarga (KK) dengan 20.182 jiwa yang terdampak banjir, sebut Hamdani, 1.651 KK dengan jumla 4.592 jiwa, terpaksa mengungsi yang tersebar pada 19 titik pengungsian.
Hasil pantauan sementara, lanjut Kabag Humas, juga terdapat 7 tanggul terkikis atau jebol.
Baca juga: BPBD Aceh Utara Imbau Warga Siaga Banjir
Lima di antaranya berada di Krueng Pase kawasan Kecamatan Samudera, yaitu di Desa Krueng Baro Langgahan, Tanjong Hagu, dan Tanjong Reungkam.
“Saat ini, banjir di Lhoksukon terjadi kenaikan disebabkan oleh limpahan air dari Matangkuli. Limpahan air ini mengarah ke Kemukiman Lhoksukon Barat,” ujar Hamdani.