PORA Pidie
Sampai Jumpa di Aceh Jaya 2026, PORA XIV Resmi Ditutup
Perhelatan Pekan Olaharaga Aceh (PORA) XIV sejak 10-22 Desember resmi ditutup di Lapangan Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie
SIGLI - Perhelatan Pekan Olaharaga Aceh (PORA) XIV sejak 10-22 Desember resmi ditutup di Lapangan Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, petang kemarin.
Setelah bertarung selama dua pekan, pesta empat tahunan Provinsi Aceh itu akan kembali berjumpa di Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2026.
Penetapan Aceh Jaya menjadi tuan rumah PORA XV disampaikan Sekretaris Umum KONI Aceh, M Nasir Syamaun SIP MPA saat mengumumkan Kabupaten Pidie sebagai juara umum PORA XIV.
Rangkaian kegiatan penutupan diawali penyampaian laporan yang disampaikan oleh Ketua Umum PB PORA Pidie, Samsul Azhar.
Lalu, pengumuman juara umum dan sepuluh besar kontingen yang meraih medali dibacakan Sekretaris Umum KONI Aceh, M Nasir.
Dilanjutkan penurunan bendera PORA yang dilakukan anggota Paskibra Pidie yang kemudian diserahkan kepada Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, di depan panggung utama.
Dalam waktu bersamaan, Pj Bupati Pidie menyerahkan bendera PORA kepada Ketua Umum KONI Aceh, Muzakir Manaf.
Bendera PORA diserahkan kepada Plt Sekda Aceh Jaya, Safrul Mariadi.
Dilanjutkan dengan seumapa yang dilakukan seniman Aceh Jaya, Medya Hus, disusul dengan atraksi 1.000 pesilat cilik yang diiringi dengan musik seurune kalee.
Penyerahan piala bergilir diserahkan Asisten I Bagian Pemerintah dan Keistimewaan Setdaprov Aceh, Dr M Jafar, diterima Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto di panggung kedua di tengah lapangan.
Baca juga: Aceh Utara Berhasil Bawa Pulang 38 Medali di PORA XIV Pidie, Ini Rincian Lengkapnya
Baca juga: 1.000 Pesilat Cilik Meriahkan Penutupan PORA, Pidie Terima Piala Bergilir, Aceh Jaya Tuan Rumah 2026
Penyerahan piala bergilir itu turut dihadiri Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar.
Kontingen yang mendapatkan medali dari urutan ke-10 yakni Gayo Lues mengemas 13 emas, 15 perak dan 23 perunggu.
Lalu, Aceh Jaya peringkat sembilan meraih 19 emas, 25 perak dan 30 perunggu.
Lhokseumawe di posisi delapan memperoleh 19 emas, 35 perak dan 45 perunggu.
Aceh Timur di urutan tujuh dengan 27 emas, 28 perak dan 46 perunggu serta Bireuen di posisi enam mendapatkan 31 emas, 38 perak dan 47 perunggu.
Berikutnya, Langsa di posisi kelima mengemas 34 emas, 39 perak dan 60 perunggu.
Aceh Tengah di urutan empat memperoleh 40 emas, 42 perak dan 43 perunggu.
Aceh Besar di posisi ketiga meraih 97 emas, 91 perak dan 70 perunggu.
Disusul peringkat kedua Banda Aceh mengumpulkan 103 emas, 70 perak dan 73 perunggu.
Sementara di posisi puncak milik tuan rumah Pidie dengan koleksi 123 emas, 76 perak, dan 93 perunggu.
Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto mengatakan, kesuksesan perhelatan PORA XIV tidak terlepas dari dukungan semua pihak.
Namun ajang olahraga empat tahunan terbesar di Aceh, hendaknya menjadi sarana ukhuwah sesama masyarakat dari 23 kabupaten/kota dalam meningkatkan prestasi.
Menurutnya, hasil catatan prestasi PORA ini menjadi pondasi utama dalam menakar kemampuan di semua cabor yang dipertandingkan.
Sehingga, PORA ini dipastikan untuk menjadi referensi utama untuk persiapan dalam mengukir prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut.
" Karenanya para atlet yang telah mempersembahkan prestasi terbaik untuk terus berlatih, guna mengasah talenta untuk menggapai prestasi dalam mengharumkan nama daerah di level nasional,"jelasnya.
Selain itu, ajang PORA ini menjadi lebih meriah lewat penampilan 1.000 pesilat cilik yang senantiasa berkontribusi terhadap suksesnya perhelatan PORA.
"Saya yakin dari seribu pesilat cilik akan melahirkan ratusan pemimpin di masa mendatang di Pidie dan Aceh," pungkasnya. (naz/c43)
Baca juga: PORA XIV Pidie Ditutup, Bireuen Penuhi Target Masuk 10 Besar, Ini Raihan Lengkap Medalinya
Baca juga: Koleksi 101 Medali, Aceh Timur Duduki Peringkat 7 PORA XIV Pidie, Ketua KONI: Terima Kasih Semuanya