Nelayan di Aceh Barat Dilarang Melaut pada Peringatan 18 Tahun Tsunami

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Masyarakat nelayan Aceh Barat dilarang untuk melakukan aktivitas melaut selama satu hari penuh pada peringatan 18 tahun tsunami.

Para nelayan disarankan untuk mengikuti doa bersama baik di Masjid, mushala dan tempat lainnya, baik di tingkat gampong atau dimana saja nelayan berada untuk bersama-sama berdoa dan berzikir bersama pada hari itu.

• Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh, PFI Aceh Gelar Pameran Foto “Reumeh”, Catat Tanggal dan Lokasinya

Panglima Laot Aceh Barat, Amirudin kepada Serambinews.com, Sabtu (24/12/2022) mengatakan, bahwa pantangan untuk tidak melaut seperti pada peringatan tsunami dan hari-hari besar Islam diperkuat dengan keputusan musyawarah besar adat Panglima Laot, sejak tahun 2005 pasca bencana tsunami Aceh.

Dijelaskan pantangan melaut juga dilakukan pada Jumat, 17 Agustus, Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan khanduri laot.

• UAS Isi Tabligh Akbar di Aceh Barat Pada Peringatan Tsunami

"Untuk kenduri laot sudah ditentukan oleh wilayah masing-masing, namun jika diadakan di Meulaboh warga Samatiga dan kecamatan lain juga bisa menghadirinya. Dipastikan saat hari khanduri laut, tetap tidak boleh beraktifitas di lautan luas," jelas Amiruddin.

Para pelanggar tentunya akan dikenakan sanksi berat berupa penahanan hasil tangkapan ikan dan tidak dibolehkan melaut selama beberapa hari, sehingga menjadi efek jera bagi pelanggar.

"Nanti Panglima Laot berikan sanksi tegas jika ada pelanggar tidak ikuti aturan, sebab peringatan tsunami ini adalah sejarah pilu karena banyak merenggut nyawa warga atas kehendak maha kuasa," sebutnya.(*)

• Pj Bupati Aceh Besar Dampingi Pj Gubernur Sambut Mempora, Tinjau Persiapan PON 2024 Aceh-Sumut

• Prilly Latuconsina Resah Jika Kamar Tidur Berantakan

• Ibu Tikam Ular Piton yang Lilit dan Gigit Anaknya