Breaking News

Berita Aceh Utara

Ancam Keselamatan Pengendara, Warga Gunung Salak Semen Badan Jalan di Atas Jembatan Secara Swadaya

Menurutnya, kondisi jalan rusak tersebut sangat menghambat kelancaran lalu lintas lintas KKA-Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Badan jalan di atas jembatan rangka baja (Bailey) Km 34 kawasan wisata Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara kondisinya rusak parah. Warga secara swadaya menyemen badan jalan di lintas penghubung KKA-Bener Meriah tersbeut, Selasa (27/12/2022). 

Laporan Zaki Mubarak | Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Tidak tahan melihat tingginya angka kecelakaan dan kemacetan akibat badan jana di jembatan rangka baja (Bailey) Km 34 kawasan wisata Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara yang rusak parah, warga secara swadaya menyemen badan jalan penghubung KKA-Bener Meriah tersebut, Selasa (27/12/2022).  

Salah satu tokoh setempat, Marzuki mengatakan, kondisi badan jalan itu rusak parah, bahkan tanjakan untuk melalui jembatan darurat rangka baja tersebut sudah sangat memprihatinkan.

Terlebih bagi kenderaan yang bergerak dari Bener Meriah atau Aceh Tengah menuju Lhokseumawe atau Bireuen, sangat sulit melawati badan jalan yang menanjak itu.

“Badan jalan tanjakan jembatan rangka baja sepanjang perkiraan 500 meter, yang hanya dilakukan pengerasan atau tidak diaspal, kondisinya rusak parah,” katanya.

“Sehingga sering menyebabkan kecelakaan, baik pengedara roda dua dan empat. Jadi dengan segala upaya kami menyemen badan jalan ini,” ujar Marzuki kepada Serambinews.com, Selasa (27/12/2022).

Menurutnya, kondisi jalan rusak tersebut sangat menghambat kelancaran lalu lintas lintas KKA-Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Baca juga: Cegah Laka Lantas, Polres Lhokseumawe Bangun Bantalan Bahu Jalan KKA

Terlebih lagi, di tengah ramainya hilir mudik masyarakat yang melakukan perjalanan ke kawasan wisata Gunung Salak dan Aceh Utara pada musim liburan tahun baru ini.

“Kita mendesak Pemerintah Aceh atau pihak terkait untuk segera memperbaiki jalan itu,” pintanya. 

“Jika tidak maka dikhawatirkan angka kecelakaan dan kemacetan akan terus terjadi dan ini penting untuk diprioritaskan, mengingat jalan itu merupakan jalan alternatif dari lintas timur ke lintas tengah Aceh,” jelasnya.

Marzuki menambahkan, sebelumnya sudah dikerjakan jembatan rangka baja dengan maksimal kenderaan boleh melintas seberat 30 ton di atas jembatan sepanjang 30 meter itu.

Namun, kondisi jembatan itu kini sangat tidak maksimal, selain sempit hanya bisa dilalui satu jalur kenderaan sehingga menyebabkan kemacetan panjang.

“Jembatan juga sempit, lantai jembatan licin, ditambah lagi dipenuhi batu-batu karena kondisi jembatan menurun, banyak batu yang terseret ke badan jalan jembatan,”  bebernya.

Baca juga: Longsor, Jalan KKA Bener Meriah-Aceh Utara Putus Total

“Terutama pada saat terjadinya hujan, kondisi ini juga sangat mengancam keselamatan pengendara yang manyoritas wisatawan,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved