Berita Banda Aceh
Jadi Keynote Speaker Dalam Revisi RTRW, Pj Gubernur Sebut Belajar Kelola Tambang Rakyat dari Blora
"Saya saat ini juga ingin memperbaiki tentang tambang rakyat. Kita bisa belajar dari Blora, di sana sudah ada BUMD, sehingga tambang rakyat bisa ikut
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
"Saya saat ini juga ingin memperbaiki tentang tambang rakyat. Kita bisa belajar dari Blora, di sana sudah ada BUMD, sehingga tambang rakyat bisa ikut bekerja kerja dengan pertamina. Saya dorong bagaimana BUMD itu jalan. Rakyat dapat hak di situ, namun mereka juga tidak merusak lingkungan dan juga tidak membahayakan," kata Marzuki.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki, mengatakan sinergitas semua pihak termasuk peran serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di sektor lingkungan, sangat berpengaruh bagi pemerintahan dalam mendukung pembangunan di Aceh.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Pelaksanaan Revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Aceh, di Hotel Oasis, Selasa (27/12/2022).
"Peran bapak ibu (LSM) sangat berpengaruh bagi pemerintahan dalam mendukung pembangunan di Aceh mulai saat ini hingga masa depan. Jadi berikan pengabdian terbaik bagi bangsa," kata Achmad Marzuki dalam pertemuan itu.
Ia menerangkan, ada banyak hal yang harus dirapikan dengan teliti dan tidak sembarangan dalam melakukan beberapa penyesuaian dan terobosan terkait pelaksanaan penataan ruang di Aceh.
Seperti dalam perencanaan perlu dilakukan revisi RTRW dalam konteks pengendalian pemanfaatan ruang, untuk kegiatan perizinan pelaksanaan kesesuaian kegiatan.
"Saya saat ini juga ingin memperbaiki tentang tambang rakyat. Kita bisa belajar dari Blora, di sana sudah ada BUMD, sehingga tambang rakyat bisa ikut bekerja kerja dengan pertamina. Saya dorong bagaimana BUMD itu jalan. Rakyat dapat hak di situ, namun mereka juga tidak merusak lingkungan dan juga tidak membahayakan," kata Marzuki.
Lebih lanjut terangnya, permasalah lingkungan lainnya seperti tambang emas ilegal juga harus diperhatikan dan terus diberi pemahaman.
Bahwa pengolahan emas yang tidak sesuai standar akan mebahaya lingkungan sekitar, seperti tercemar sungai akibat penggunaan merkuri.
"Tentunya ini semua harus dilakukan pelan-pelan dan memang membutuhkan proses," katanya.
Karena itu ia meminta semua pihak baik itu pemerintah dan LSM lingkungan maupun sektor lainnya, agar saling menjalin komunikasi dan koordinasi, agar kegiatan penataan ruang di Aceh dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta mendapatkan hasil yang maksimal.
"LSM harus kerja sama-sama jaga Aceh ini, agar Aceh tumbuh dan maju lebih baik," pungkasnya.(*)
Baca juga: Diduga Jadi Penyebab Ledakan di Tambang Sawahlunto, Ternyata Gas Metana Bisa Muncul Rumah Anda Ini
BalasBalas ke semuaTeruskan