Mihrab
Buleun Molod Segera Berakhir, Ustadzah Nauratul Ajak Warga Merajut Ukhuwah di Penghujung Maulid
Sebagaimana yang diketahui bahwa dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Aceh akan merayakannya hingga Jumadil Akhir.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Taufik Hidayat
Buleun Molod Segera Berakhir, Ustadzah Nauratul Ajak Warga Merajut Ukhuwah di Penghujung Maulid
SERAMBINEWS.COM - Tanpa disadari, umat Muslim sudah memasuki bulan Jumadil Akhir 1444 Hijriah.
Ini menandakan bahwa buleun molod (bulan Maulid) hanya tinggal menghitung hari.
Sebagaimana yang diketahui bahwa dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Aceh akan merayakannya hingga Jumadil Akhir.
Ini merupakan salah satu bentuk wujud cinta kepada Rasulullah saw.
Dalam merayakan maulid ini, ada begitu banyak hikmah yang akan didapatkan.
Salah satunya adalah jalan untuk mempererat persaudaraan sesama umat Islam.
“Di mana kita bisa melihat bukti nyata bahwa ketika menghadiri acara maulid, kita dapat bertemu dengan saudara dan teman yang sudah lama terpisah, sehingga kita bisa kembali saling tegur sapa,” kata pengurus Ikatan Sarjana Alumni Daayah (ISAD) Aceh, Ustazah Nauratul Islami .
Dikatakannya, keeratan persaudaraan yang sudah terjalin ini tidak boleh kita acuhkan.
Karena ketika adanya suatu hal yang memojokkan umat Islam, maka dengan adanya persatuan antar sesama umat Islam (ukhwah Islamiyyah) tersebutlah tidak akan terkalahkan.
Sebagaimana sebuah syair termaktub dalam kitab Akhlak lil Banin karangan Ustadz Umar Baradja juzu` 2:
“Bersatulah hai anak-anakku pada waktu musibah menimpa, dan janganlah berpecah-pecah sendiri. Tombak-tombak tidak akan patah jika disatukan, dan akan bisa dipatahkan jika dipisah-pisah”.
“Dari syair ini dapat kita simpulkan bahwa begitu pentingnya makna ukhuwah dalam kehidupan kita,” jelasnya.
Mempererat ukhuwah ini dapat dimulai dari ruang lingkup terkecil yaitu dengan saudara sedarah, kerabat dekat maupun jauh, dan tak boleh luput yaitu dengan tetangga.
Kita harus menjalin hubungan kekeluargaan, dan hidup rukun dengan tetangga.
“Karena kita sendirilah yang nantinya akan merasakan manfaat ketika mengambil ibrah di balik ikatan ukhuwah ini. Apalagi di zaman sekarang begitu banyak hambatan yang harus kita hadapi dalam mempertahankan agama kita,” ungkap Ustazah Nauratul.
Segala hal tersebut, kata dia, mudah dihadapi dengan bahu-membahu satu sama lain.
Sehingga akan menyusahkan pihak-pihak yang ingin mencerai-beraikan persatuan umat Islam.
Melihat begitu pentingnya nilai ukhuwah ini sudah semestinya umat Muslim tergerak untuk melakukan hal-hal yang dapat mempererat ukhuwah.
“Marilah kita tumbuhkan rasa kepedulian kita antar sesama, dan saling tolong menolong. Mari kita habiskan sisa-sisa hari di bulan maulid ini sebaik mungkin,” ajaknya.
Ia berharap semua manusia menjadi umat yang mendapatkan sayafaat Rasulullah SAW.
Pun demikian semoga kita bisa meneladani bagaimana sang Rasul mempererat persaudaraan umat Islam antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
“Semoga kita juga senantiasa menjadi umat yang tidak pernah lupa untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan akan dikumpulkan bersama Rasulullah di akhirat kelak,” pungkas Ustazah Nauratul. (ar)