Internasional

Korban Banjir dan Tanah Longsor di Filipina Terus Bertambah, Menjadi 51 Orang Tewas

Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di seluruh Filipina yang rawan bencana telah meningkat menjadi 51 orang sampai Senin (02/01/2023) sore.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Sebuah area tergenang banjir di Filipina Selatan. 

SERAMBINEWS.COM, MANILA - Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di seluruh Filipina yang rawan bencana telah meningkat menjadi 51 orang sampai Senin (02/01/2023) sore.

Pihak berwenang menyatakan telah mendistribusikan paket makanan ke komunitas yang paling terpukul.

Jumlah korban jiwa dapat meningkat lagi, karena tim penyelamat mencari 19 orang yang masih hilang, lebih dari seminggu setelah hujan lebat mengguyur wilayah tengah dan selatan, menurut badan bencana nasional.

Dilansir AFP, cuaca buruk melanda negara mayoritas Katolik berpenduduk 110 juta orang itu saat bersiap untuk liburan Natal yang panjang.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Filipina Selatan Menjadi 44 Orang

Lebih dari 270.000 orang harus mencari tempat berlindung darurat karena hujan deras menggenangi pedesaan, menyebabkan lebih dari 4.500 rumah rusak atau hancur, dan memusnahkan lebih dari 7.000 hektar tanaman.

Alih-alih merayakan dengan orang yang dicintai, ribuan keluarga menemukan diri mereka membersihkan tempat tinggal dan toko mereka setelah banjir surut.

Sebagian besar korban jiwa berada di Provinsi Misamis Occidental, di pulau selatan Mindanao, di mana 19 orang meninggal akibat tenggelam atau tanah longsor.

Filipina berada di antara negara-negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, dan para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat.(*)

Baca juga: Banjir Paksa 46.000 Orang Mengungsi di Filipina Selatan, Dua Orang Tewas dan Sembilan Hilang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved