Info Subulussalam

PT Gadikah Umrahkan 14 Guru Dayah di Subulussalam dan Aceh Singkil Secara Gratis Sejak 2010

Ke-14 guru Dayah Daarurrahmah dan Darur Rasyid itu diberangkatkan secara berkala oleh PT Gadikah yang beroperasi di Subulussalam, sejak 2010 lalu.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Jamaah umrah asal Kota Subulussalam yang diberangkatkan melalui PT Gadikah Mandiri Islami Tour, milik Dayah Daarurrahmah Sepadan, Subulussalam, Selasa (3/1/2023). 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Sebanyak 14 guru dayah mendapat kesempatan untuk melaksanakan ibadah umrah secara gratis dari PT Gadikah Mandiri Islami di bawah pimpinan Ustaz Haji Rasyid Bancin atau HRB.

Ke-14 guru Dayah Daarurrahmah dan Darur Rasyid itu diberangkatkan secara berkala oleh PT Gadikah yang beroperasi di Subulussalam, sejak 2010 lalu.

Ustaz Haji Rasyid Bancin kepada Serambinews.com, Selasa (3/1/2023), membenarkan fasilitas umrah bagi guru dayah yang diberikan secara gratis oleh travelnya.

Menurut Ustaz Rasyid atau HRB, pemberian fasilitas umrah secara gratis bagi guru dayah ini salah satu komitmennya dalam menjalankan bisnis travel umrah.

Sebab, sebagai pimpinan dua dayah besar di Kota Subulussalam dan Aceh Singkil, Ustaz Rasyid memahami peran para ustaz atau guru di sana dalam hal pengembangan pendidikan agama.

Karenanya, ayah tiga putri dan satu putra ini menyatakan berkomitmen dalam menjalankan travel tidak semata untuk kepentingan pribadi, tapi bermanfaat bagi ummat termasuk guru dayah.

Sehingga, kata Haji Rasyid, sebagian keuntungan atau laba dari niaga yang dijalankannya tersebut disisihkan kepada guru dayah berupa fasilitas ibadah umrah secara gratis.

Kecuali itu PT Gadikah Mandiri Islami juga menjadi penopang operasional dua pondok pesantren asuhan Ustaz Rasyid dengan jumlah santri mencapai 847 orang tersebut.

Keduanya adalah Dayah Daarurrahmah Sepadan, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam dan Darur Rasyid, Desa Silatong, Aceh Singkil.

Jumlah santri masing-masing dayah ini di Daarurrahmah sebanyak 600-an orang dan di Darur Rasyid sebanyak 247 orang santri.

Selain dua dayah, Ustaz Rasyid juga sedang merintis pendirian perguruan tinggi di Sepadan Rundeng guna membantu pendidikan bagi putra-putri masyarakat daerah pedalaman atau terpencil.

"Alhamdulillah, sejak 2010 berdiri, PT Gadikah  sudah menunaikan komitmen memberikan fasilitas umrah gratis bagi 14 guru dayah. Ini akan kami lanjutkan bagi guru Dayah Darur Raayid dan Daarurrahmah selanjutnya," ungkap Haji Rasyid.

Putra kelahiran Lipat Kajang, Aceh Singkil 6 April 1986 itu yang pertama mengembangkan Pondok Pesantren Daarurrahmah di Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, juga mengapresiasi Pemko Subulussalam.

Pasalnya, Pemko Subulussalam melalui Wali Kota H Affan Alfian Bintang turut mendukungnya. Bahkan nyaris setiap keberangkatan jamaah umrah Gadikah, dilepas oleh pemerintah setempat.

Ustaz Rasyid juga menyatakan komitmen mereka dalam mengelola jamaah umrah selama ini yakni pelayanan prima.

Pelayanan bukan sekadar akomodasi dan transportasi tapi membantu para jamaah di segala hal berkaitan dengan keberangkatan dan berasa di Tanah Suci.

Terbukti, sejak memberangkatkan para jamaah umrah pada tahun 2010 lalu di Subulussalam, Aceh Singkil dan Aceh Selatan, belum ada jamaah yang telantar atau bermasalah.

Sementara sejumlah warga yang pernah menjadi jamaah umrah PT Gadikah pimpinan Ustaz Rasyid juga mengakui pelayana  prima yang diberikan.

Pelayanan mulai pengurusan administrasi seperti pasport yang difasilitasi hingga selesai dan gratis.

Kemudian para pemandu juga sangat bertanggung jawab karena selalu memperhatikan jamaah, termasuk barang bawaan.

"Terus terang kami sangat puas dengan pelayanan yang diberikan PT Gadikah, mulai dari Tanah Air ke Tanah Suci hingga kembali ke kampung. Sekecil apapun urusan ditangani dan seberat apapun masalah dituntaskan secepat mungkin," kata Ny Herlinawati.

Selain itu, hal paling berkesan bagi jamaah karena Muthawif PT Gadikah adalah orang Subulussalam dan Aceh Singkil yang sangat piawai.

Malah, selain jadi pimpinan Ustaz Rasyid juga bertindak sebagai muthawif atau pemandu bagi jamaahnya selama umrah.

Hal ini membuat para jamaah sangat nyaman lantaran orang yang memandu mereka melekat sejak berangkat dan di Tanah Suci hingga pulang ke kampung masing-masing.

Kenyamanan tersebut menyangkut komunikasi berupa penguasaan "bahasa ibu" alias bahasa daerah serta memahami kearifan daerah.

Dengan kondisi ini para jamaah mengaku tidak sungkan bertanya atau meminta bantuan kepada muthawif Gadikah karena masih bagian dari mereka.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved