Internasional

AS Kembalikan 'Peti Mati Hijau' Mesir Kuno ke Kairo, Dicuri Jaringan Perdagangan Seni Global

Sarkofagus atau peti mati Mesir kuno yang dijarah dan dipajang di museum Amerika Serikat (AS) telah telah dikembalikan ke Mesir.

Editor: M Nur Pakar
AFP
"Peti Mati Hijau" sepanjang 2,9 m milik seorang pendeta Mesir kuno bernama Ankhenmaat dikembalikan dari AS ke Mesir. 

SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Sarkofagus atau peti mati Mesir kuno yang dijarah dan dipajang di museum Amerika Serikat (AS) telah telah dikembalikan ke Mesir.

"Peti Mati Hijau" sepanjang 2,9 m berasal dari Periode Dinasti Akhir, yang membentang dari 664 SM hingga 332 SM, milik seorang pendeta bernama Ankhenmaat.

Peti dijarah dari pekuburan Abu Sir di Mesir utara oleh jaringan perdagangan seni global, yang menyelundupkannya melalui Jerman ke AS pada tahun 2008.

Dilansir AP, Selasa (03/01/2023), seorang kolektor meminjamkannya ke Museum Ilmu Pengetahuan Alam Houston pada tahun 2013.

Sarkofagus itu dipulangkan setelah penyelidikan yang berlangsung beberapa tahun.

Secara resmi diserahkan oleh diplomat AS pada sebuah upacara di Kairo pada Senin (02/01/2022).

Baca juga: Mesir Kembalikan 176 Koin Kuno Sitaan ke Negara Asalnya, Arab Saudi, Jordania, Irak dan China

Acara dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan Menteri Pariwisata dan Purbakala Ahmed Issa.

Mostafa Waziri, pejabat tertinggi di Dewan Tertinggi Kepurbakalaan, memeriksa Sarkofagus tersebut.

"Upacara hari ini merupakan simbol dari sejarah panjang kerjasama antara Amerika Serikat dan Mesir dalam perlindungan barang antik dan pelestarian warisan budaya," kata kuasa hukum AS di Mesir, Daniel Rubinstein.

Issa mengatakan kembalinya sarkofagus menunjukkan upaya keras Mesir untuk memulihkan artefak selundupan.

Pada September 2022, Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg mengatakan Green Coffin, yang bernilai lebih dari $1 juta (£830.000), diperdagangkan secara ilegal keluar dari Mesir oleh jaringan penyelundup barang antik multinasional.

Jaringan tersebut juga bertanggung jawab untuk memperdagangkan "Peti Mati Emas", yang dikembalikan ke Mesir pada tahun 2019.

Baca juga: Peneliti Manuskrip Kuno Irak Berusaha Restorasi dan Digitalkan 47.000 Teks Berharga

Sebuah Prasasti Pa-di-Sena, yang juga berasal dari Periode Dinasti Akhir dan diserahkan pada tahun 2020, dan lima potong disita dari Museum Seni Metropolitan New York tahun lalu.

AS bukan satu-satunya negara yang mengembalikan barang antik ke Mesir baru-baru ini.

Pada tahun 2021, Israel menyerahkan 95 relik yang telah diselundupkan ke negara tersebut atau ditemukan untuk dijual di Yerusalem.

Bulan lalu, sebuah universitas di Republik Irlandia mengatakan berencana memulangkan sarkofagus, sisa-sisa mumi manusia, dan toples kanopi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved