Internasional

Vladimir Putin Dinilai Bermurah Hati, Tidak Ingin Ulangi Pasukan Rusia Jadi Korban Selama Natal

Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai telah memberi tawaran gencatan senjata sebagai kemurahan hati untuk publik.

Editor: M Nur Pakar
AP
Pasukan Rusia berpatroli di Kharkiv, Ukraina. 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai telah memberi tawaran gencatan senjata sebagai kemurahan hati untuk publik.

Tatiana Stanovaya, seorang pendiri konsultan politik R Politik di Telegram, Jumat (06/01/2023) mencatat seruan Putin muncul setelah serangan rudal Ukraina pada 1 Januari 2023.

Di mana, menewaskan puluhan tentara Rusia di wilayah pendudukan.

"Dia tentu tidak ingin hal seperti itu terjadi pada hari Natal,” jelasnya.

Andrey Kortunov, kepala Dewan Urusan Internasional Rusia yang didirikan Kremlin, mengatakan langkah itu untuk menyelidiki posisi Ukraina dan Barat dan menempatkan bola di pengadilan Kiev.

Dia mengakui gencatan senjata yang langgeng tidak mungkin terjadi.

Baca juga: Kelompok Pro-Rusia di Jerman Coba Ubah Jerman Menjauh Dari Perang Ukraina

Dilansir AFP, Jumat (06/01/2023), pengumuman Putin dilakukan beberapa jam setelah dia menegaskan kembali Rusia akan melakukan negosiasi serius.

Tetapi, dengan syarat, otoritas Kiev memenuhi tuntutan yang terkenal dan berulang kali menyuarakan dan mempertimbangkan realitas teritorial baru," menurut Kremlin.

Itu merujuk pada tuntutan Moskow agar Ukraina menyerahkan wilayah yang diklaim oleh Rusia.

Komentar itu muncul dalam percakapan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang meminta pemimpin Rusia itu memberlakukan gencatan senjata sepihak untuk menunjukkan keseriusan tentang pembicaraan.

Erdogan kemudian berbicara dengan Zelenskiy, yang menegaskan kembali posisinya, pasukan Rusia harus meninggalkan wilayahnya agar perang berakhir.

Pasukan Ukraina telah maju selama berbulan-bulan, memaksa pasukan Rusia keluar sebanyak 40 persen dari wilayah yang awalnya mereka rebut dalam invasi.

Baca juga: Ukraina Siapkan Robot Tempur Otonom Pertama di Dunia ke Medan Perang Melawan Rusia

Kremlin mengatakan masih bertujuan membalikkan kemunduran dan kemajuan medan perang.

Tetapi pasukan Rusia sejauh ini gagal merebut kembali wilayah yang signifikan.

“Aneh mengumumkan gencatan senjata saat Anda dalam posisi bertahan,” tulis Stanovaya.

“Ini seperti mengatakan, kepada semua kreditor saya, saya memaafkan hutang saya." tamsilnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved