Internasional
WHO Tak Percaya Data Covid Cina
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik definisi Cina yang dianggap sangat sempit tentang kematian akibat Covid-19
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik definisi Cina yang dianggap sangat sempit tentang kematian akibat Covid-19 pada Rabu (4/1/2023).
Dilansir dari AFP, WHO memperingatkan bahwa statistik resmi tidak menunjukkan dampak sebenarnya dari wabah tersebut.
Ada kekhawatiran yang meningkat atas peningkatan tajam infeksi Covid di Cina sejak Beijing bulan lalu tiba-tiba mencabut pembatasan garis keras selama bertahun-tahun, dengan rumah sakit dan krematorium dengan cepat kewalahan.
"Kami masih belum memiliki data lengkap," kata direktur kedaruratan WHO Michael Ryan kepada wartawan.
"Kami percaya bahwa angka saat ini yang diterbitkan dari Cina kurang mewakili dampak sebenarnya dari penyakit tersebut dalam hal penerimaan rumah sakit, dalam hal penerimaan ICU, dan khususnya dalam hal kematian.
" Cina hanya mencatat 22 kematian akibat Covid sejak Desember dan secara dramatis mempersempit kriteria untuk mengklasifikasikan kematian semacam itu.
Artinya, statistik Beijing sendiri tentang gelombang yang belum pernah terjadi sebelumnya sekarang secara luas dilihat tidak mencerminkan kenyataan.
Ryan menunjukkan bahwa definisi yang digunakan Beijing "memerlukan kegagalan pernapasan" yang terkait dengan infeksi Covid agar kematian didaftarkan sebagai kematian akibat Covid.
"Itu definisi yang sangat sempit," katanya.
Negara-negara Uni Eropa juga menyuarakan keprihatinan WHO bahwa data Cina tentang infeksi Covid tidak mencukupi.
Uni Eropa mengatakan pada Rabu bahwa negara-negara UE didorong untuk memberlakukan tes Covid dari pelancong yang datang dari Cina. (kompas.com)
Baca juga: WHO Peringatkan China, Pencabutan Pembatasan Covid-19 Bisa Picu Kasus Virus Corona Tanpa Terkendali
Baca juga: WHO Sebut Akhir Covid Sudah di Depan Mata
Baca juga: WHO Tetapkan Wabah Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global
Trump Ngamuk! Gugat Wall Street Journal Rp160 Triliun Gara-Gara Nama Dicatut di Kasus Epstein |
![]() |
---|
Hakim AS Blokir Perintah Trump soal ICC, Sebut Langgar Kebebasan Berbicara |
![]() |
---|
Trump Frustasi dengan Putin, Jengkel karena Terus Membunuh di Ukraina, Pertimbangkan Lagi Sanksi |
![]() |
---|
Tarif AS Naik Lagi! Perang Dagang Jilid Dua di Depan Mata? China Ultimatum Amerika dan Sekutunya |
![]() |
---|
Trump Ancam Hukum Negara Pendukung BRICS, Siap-Siap Dihantam Tarif 10 Persen! Indonesia Termasuk! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.