Ke Sekolah, Siswa Arungi Sungai

KUTACANE - Sejumlah siswa dari Desa Rambe Belang, Kecamatan Mardinding, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, setiap hari mengarungi sungai hingga sampai ke tepian yang menghubungkan Desa Sejahtera, Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara untuk bisa sampai ke sekolah.

Mereka ada yang menyeberang sungai dengan sepeda motor dan ada juga berjalan kaki.

Sesampai di tepian sungai, siswa yang berjalan kaki kemudian menumpang kendaraan umum yang sudah menunggu mereka untuk diantar ke sekolah.

Kondisi serupa juga terjadi saat pulang sekolah.

"Setiap hari mobil menunggu di daratan untuk membawa siswa (tingkat SMP dan SMA) ke sekolah dan dijemput saat pulang sekolah.

Kondisi seperti ini (siswa menyeberang sungai) sudah bertahun tahun," ujar Nazri, sopir kepada Serambi, Sabtu (7/1/2023).

Kondisi berbeda terjadi ketika musim penghujan karena debit air sungai meningkat sehingga para siswa tidak bisa menyeberang.

Akibatnya, kenderaan dari perbatasan Agara - Sumut terpaksa menjemput ke Rambe Belang.

Nazri berharap pemerintah membangun jembatan alternatif yang menghubungkan dua daerah itu agar memudahkan siswa ke sekolah.

"Kita berharap dibangun jembatan alternatif sepanjang 15 meter agar memudahkan siswa melintas," harapnya. (as)

Baca juga: Melesat, Meleset (Konklusi Diskusi Pendidikan Aceh)

Baca juga: 15 Tahun Pendidikan Aceh Terpuruk

Baca juga: Menyoal Rendahnya Mutu Pendidikan Aceh