Internasional

Wanita ISIS Asal AS di Kamp Suriah Berharap Pulang dan Siap Masuk Penjara, Ini Kisah Gelapnya

Seorang wanita muda yang menjadi pengantin ISIS asal Alabama, Amerika Serikat (AS) berharap dapat pulang ke negaranya.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Hoda Muthana, mantan pengantin ISIS di Kamp Suriah 

"Saya belum pernah melihat kekotoran seperti itu dalam hidup saya, seperti ada 100 wanita dan anak-anak dua kali lebih banyak, berlarian, terlalu banyak kebisingan, tempat tidur kotor," katanya.

Satu-satunya cara untuk melarikan diri menikah dengan seorang militan.

Dia akhirnya menikah dan menikah lagi tiga kali.

Dua suami pertamanya, termasuk ayah dari putranya, tewas dalam pertempuran.

Dia dilaporkan menceraikan suami ketiganya.

Kelompok ekstremis yang juga dikenal sebagai ISIS itu tidak lagi menguasai wilayah mana pun di Suriah atau Irak.

Tetapi terus melakukan serangan sporadis dan memiliki pendukung di kamp-kamp itu sendiri.

Muthana mengatakan dia masih harus berhati-hati dengan apa yang dia katakan karena takut akan pembalasan.

Dia mengatakan keluarganya berharap dia bisa kembali, membayar utangnya kepada masyarakat dan kemudian membantu orang lain yang jatuh ke jalan gelap yang dia bawa.

“Saya benar-benar salah arah, dan tidak ada yang menyangkalnya," ujarnya.

Baca juga: Seorang Mantan Pengantin ISIS Inggris Terancam Mati di Kamp Kurdi Suriah, Ini Penyebabnya

"Tapi sekali lagi, saya adalah seorang remaja yang menjadi korban dari operasi perekrutan yang sangat canggih yang berfokus memanfaatkan yang muda, yang rentan, yang kehilangan haknya,” katanya.

“Bahkan di sini, saat ini, saya tidak dapat sepenuhnya mengatakan semua yang ingin saya katakan," jelasnya.

"Tapi begitu aku pergi, aku akan melakukannya, menjadi advokat menentang ini, ”katanya.

“Saya berharap dapat membantu para korban ISIS di Barat memahami, seseorang seperti saya bukan bagian darinya, bahwa saya juga adalah korban ISIS," ujarnya.

Hassan Shibly, seorang pengacara yang telah membantu keluarga Muthana, mengatakan sangat jelas dia telah dicuci otak dan dimanfaatkan oleh ISIS.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved