Internasional
Dewan HAM PBB Akan Gelar Debat Mendesak Soal Serangan Udara Israel di Qatar
Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar debat mendesak
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nurul Hayati
Dewan HAM PBB Akan Gelar Debat Mendesak Soal Serangan Udara Israel di Qatar
SERAMBINEWS.COM – Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar debat mendesak pada Selasa (16/9/2025) di Jenewa, Swiss.
Dilansir dari kantor berita Reuters (15/9/2025), debat ini menyoroti serangan udara Israel pada 9 September lalu yang menargetkan para pemimpin Hamas di Qatar.
Serangan tersebut menewaskan lima anggota Hamas, meski pimpinan utamanya tidak ikut menjadi korban.
Aksi ini langsung memicu gelombang reaksi keras, terutama dari negara-negara Teluk Arab yang selama ini bersekutu dengan Amerika Serikat.
Uni Emirat Arab (UEA), yang pada 2020 menormalisasi hubungan dengan Israel lewat perjanjian Abraham Accord, kini berada dalam tekanan diplomatik baru akibat serangan itu.
Ketegangan hubungan regional semakin meningkat, karena serangan udara Israel dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas kawasan.
Baca juga: VIDEO Trump Ingatkan Israel Tak Main-main dengan Qatar
Permintaan debat mendesak ini diajukan oleh Pakistan mewakili Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta Kuwait atas nama Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Dalam rancangan resolusi pertemuan para pemimpin Arab dan Islam yang berlangsung di Doha, Qatar, pada Senin (15/9/2025).
Disebutkan bahwa serangan Israel tidak hanya melanggar kedaulatan negara tetapi juga mengancam proses koeksistensi dan upaya normalisasi hubungan di Timur Tengah.
Debat ini akan menjadi yang ke-10 kalinya Dewan HAM PBB menggelar pertemuan mendesak sejak dibentuk pada tahun 2006.
Artinya, isu yang dibahas dianggap sangat serius dan perlu segera mendapat perhatian internasional.
Israel sendiri membantah tuduhan bahwa tindakannya merupakan kejahatan perang atau genosida.
Israel menegaskan bahwa operasi militernya, baik di Gaza maupun di luar, dilakukan sebagai bentuk hak mempertahankan diri.
Namun, tuduhan sebaliknya datang dari berbagai pihak.
Baca juga: VIDEO - Mossad Nekat Tolak Perintah Netanyahu, Utamakan Diplomasi dengan Qatar
Ini Usulan Terakhir Trump Untuk Akhiri Perang di Gaza, Begini Tanggapan Hamas dan Israel |
![]() |
---|
Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.