Berita Nasional

KPK Tangkap Gubernur Papua Lukas Enembe, Ini 5 Fakta di Restoran Hingga Kondisi Terkini Jayapura

Tim penyidik KPK menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe saat berada di sebuah restoran di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua

Editor: Muhammad Hadi
KOMPAS.com Ihsanuddin/Dokumen MAKI
Gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap KPK di sebuah restoran di Jayapura, Papua, Selasa (10/1/2023). FOTO Rekaman CCTV memperlihatkan sosok diduga Gubernur Papua, Lukas Enembe, berjudi (kanan)- Gubernur Papua Lukas Enembe bermain judi di Singapura saat dirinya sedang sakit untuk bersantai dan mencari hiburan. Pengacara mengklaim uang untuk bermain judi bersumber dari dana pribadi. 

KPK Tangkap Gubernur Papua Lukas Enembe, Ini 5 Fakta Mulai di Restoran Hingga Kondisi Terkini Jayapura

SERAMBINEWS.COM -  Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) akhirnya menangkap Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Penangkapan orang nomor satu di Papua itu berlangsung di sebuah restoran.

Lukas Enembe juga disebutkan dalam agenda untuk ke luar negeri.

Dampak penangkapan Lukas Enembe ada pergerakan massa ke markas Brimob di Jayapura.

Karena memang Lukas Enembe sempat dibawa ke markas Brimob sebelum dibawa ke bandara dan selanjutnya diterbangkan ke Jakarta melalui Manado, Sulawesi Utara.

Gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kota Jayapura, Papua, Selasa (10/1/2023) siang.

Tim penyidik KPK menangkap Lukas Enembe saat berada di sebuah restoran di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.

Ia ditahan setelah mangkir dua kali dari panggilan KPK, atas kasus suap dan gratifikasi.

Lukas Enembe sejak 5 September 2022 ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar.

Lukas tak segera ditangkap karena terus beralasan sakit sehingga menyulitkan proses pemeriksaan.

Selama September 2022 hingga Januari 2021, KPK fokus mengumpulkan alat bukti dan menelusuri dugaan aliran uang panas Lukas Enembe.

Ini 5 fakta penangkapan Lukas Enembe oleh KPK:

1. Ditangkap di restoran

Menurut informasi, Lukas Enembe ditangkap beberapa penyidik KPK di sebuah restoran di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa siang sekitar pukul 11.00 WIT. 

Setelah itu, Lukas dibawa ke Mako Brimob Kotaraja.

Namun Lukas tak lama berada di Brimob karena ia segera dibawa ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Pasca-penangkapan Lukas Enembe, ratusan petugas kepolisian mengamankan Bandara Sentani.

Pengamanan dilakukan karena pihak keluarga dan masyarakat Papua datang untuk menemui Lukas Enembe.

2. Massa serang Mako Brimob

Pasca-penangkapan Lukas Enembe, massa menyerang Markas Brimob (Mako) Brimob Kotaraja, Kota Jayapura pada Selasa (10/1/2023).

Massa menyerang Mako Brimob dengan menggunakan batu dan anak panah.

Baca juga: Inilah Sosok Bakal Calon DPR-RI Pilihan Warga Aceh untuk Maju di Pemilu 2024, Ada 86 Nama

Penyerangan itu dilakukan, lantaran mereka mendapatkan informasi Gubernur Lukas Enembe yang dibawa ke Mako Brimob.

Merespons penyerangan itu, pasukan Brimob mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak empat kali dan memukul mundur masa ke arah Jalan baru Abepura.

Setelah itu situasi di depan Brimob Kotaraja sudah kembali kondusif.

3. Keluarga ngotot masuk pangkalan TNI AU

Pasca-penangkapan Lukas Enembe, pihak keluarga memaksa diri masuk ke pangkalan TNI AU Silas Papare, Sentani yang menjadi lokasi Lukas Enembe akan diterbangkan ke Jakarta.

Mereka mendesak aparat keamanan agar memberi kesempatan ketemu Lukas Enembe.

Baca juga: Soal Latihan Tes CAT PPS Pemilu 2024 Tentang Kepemiluan dan Wawasan Kebangsaan, Lengkap Jawabannya

Salah satu dari pihak keluarga berbincang dengan Kapolres Jayapura, Frederickus W A Maclarimboen untuk menyampaikan keinginannya melihat Lukas Enembe.

Hingga Selasa siang, keluarga masih mendesak pihak keamanan di depan pagar Pangkalan TNI AU untuk masuk.

Sementara, aparat keamanan menjaga ketat kawasan bandara.

4. Seorang warga kena peluru nyasar

Dikutip dari Tribun Papua, pendukung Lukas Enembe menyerang polisi yang berada di Jalan Utama Bandara Sentani, Jayapura, Papua.

Mereka menyerang menggunakan batu dan panah.

Polisi pun harus melepaskan tembakan peringatan untuk mengendalikan keadaan.

Nahas, kericuhan tersebut diduga membuat seorang warga terkena peluru nyasar.

Namun pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut

Baca juga: Profil Steffy Burase, Istri Irwandi Yusuf yang Viral Duduk di Pelaminan Bak Pengantin Baru

Sementara itu Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon meminta masyarakat untuk tetap tenang dan jangan bertindak berlebihan terkait penangkapan Lukas Enembe.

Ia meminta masyarakat untuk menghormati proses hukum yang berlaku.

"Ini adalah proses dari penegakan hukum, jadi semua harus bisa menghormati," kata Victor, Selasa.

Victor juga menyebut Lukas diterbangkan ke Jakarta sesuai dengan manifes yang ada di Bandara Sentani.

"Kalau melihat dari manifestnya, (Lukas Enembe) dibawa ke Jakarta," ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon.

5. Polri sebut situasi di Papua sudah kondusif

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan situasi di Papua saat ini sudah kondusif pasca-penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe.

“Situasi secara umum kondusif info terakhir dari (Polda) Papua,” ujar Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (10/1/2023).

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, memang ada sedikit kericuhan di depan Mako Brimob Kotaraja Jayapura.

Tetapi, kini situasi sudah normal.

“Situasi sempat ricuh oleh diduga simpatisan Lukas Enembe namun sudah kondusif dan lalu lintas normal,” ujar Ignatius.

Ignatius juga menjelaskan pihaknya memberikan perbantuan pengamanan untuk kendaraan yang membawa Lukas Enembe dari wilayah Kotaraja ke Sentani. (*)

Baca juga: Lukas Enembe Diterbangkan ke Jakarta Usai Ditangkap KPK, Ini Kata Pengacara Gubernur Papua

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Hal Soal Penangkapan Lukas Enemne, Ditangkap di Restoran hingga Massa Serang Mako Brimob",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved