Berita Jakarta

Bulog Lepas 100.000 Ton Beras Setelah Ditegur Jokowi, Keran Impor Ditutup 16 Februari

Budi Waseso mengatakan, pihaknya sudah menggelontorkan 100.000 ton beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)

Editor: bakri
Warta Kota/Joko Suprianto
Dirut Perum Bulog, Budi Waseso 

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan, pihaknya sudah menggelontorkan 100.000 ton beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar awal Januari 2023.

Hal ini seturut dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta dirinya untuk segera meredam kenaikan harga beras.

Selain itu, Budi Waseso mengaku telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran Bulog untuk memastikan operasi pasar melalui program SPHP yang sudah berjalan lancar di tahun 2022 makin digencarkan lagi guna meredam gejolak harga di pasar.

"Kami tengah menggelontorkan sebanyak 100.000 ton beras SPHP pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal Operasi Pasar beras di seluruh wilayah Indonesia," ujar Buwas dalam siaran resminya, Kamis (19/1/2023).

Dia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada kenaikan harga.

"Kondisi sekarang ini belum musim panen raya jadi ketersediaan barang di pasar tidak banyak sehingga ada sedikit kenaikan harga, itu sebabnya operasi pasar berlangsung intensif,” kata Buwas.

Dikatakan, kebijakan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton melalui Perum Bulog dilakukan bertujuan menahan laju kenaikan harga beras.

Dengan adanya impor beras dan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) terpenuhi, maka harga beras di pasaran dipastikan akan terkendali.

Menurut Buwas, dengan kedatangan beras impor menjadikan stok cadangan beras pemerintah di Bulog kini menjadi 683.000 ton.

Baca juga: Stok Beras Menjelang Tahun Baru 2023 di Kota Langsa Mencukupi, Pj Wali Kota Tinjau Gudang Bulog

Baca juga: 200 Ribu Ton Beras Impor Akan Banjiri RI, Cadangan di Bulog Makin Tipis

Tambahan beras impor semata-mata memperkuat cadangan beras nasional sampai datangnya musim panen raya pada Maret 2023.

“Jumlah ini cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan panen raya,” katanya.

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu mengatakan, selain mendapatkan tambahan stok beras impor, Bulog juga terus dan aktif maksimalkan penyerapan pada saat panen raya mendatang.

Harapannya semua stok cadangan beras pemerintah pada tahun ini bisa terpenuhi dari produksi dalam negeri sendiri.

Ditambahkan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Derah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap berada pada kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan yang tinggi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dirinya sudah menegur Perum Bulog lantaran harga beras naik.

Menurut dia kenaikan beras tersebut harus perlu diwanti-wanti agar tidak merugikan masyarakat hingga bisa menjaga inflasi.

"Hati-hati dengan yang namanya kenaikan beras.

saya sudah dua hari yang lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini karena di lapangan 79 daerah beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit," ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia dipantau secara virtual, Selasa (17/1/2023).

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, akhirnya mengizinkan batas keran impor beras ditutup pada 16 Februari 2023.

Jadwal ini mundur dari target awal yang telah ditentukan sebelumnya yakni akhir Januari 2023.

Baca juga: Operasi Khusus Beras Murah Dilanjutkan Sampai 15 Desember, Bulog Aceh Salurkan 23.300 Ton Beras

“Bulog mengatakan (beras impor masuk )16 Februari berakhir.

Ya sudah enggak apa-apa sampai 16 Februari,” ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Mendag mengatakan, begitu semua jumlah beras yang diimpor masuk, Perum Bulog harus segera mendistribusikannya agar bisa menyerap hasil panen para petani.

"Beras nanti kita minta Bulog stoknya itu dikirim ke daerah-daerah.

Februari akhir sampai Maret panen raya, jadi Bulog nanti akan membeli dari petani dengan harga yang bagus," jelas Zulhas.

Sebelumnya, Mendag mengatakan pihaknya akan menutup keran impor beras hingga akhir Januari 2023.

Sebab kata dia, Indonesia sebentar lagi akan masuk ke musim panen yang diperkirakan pada Februari mendatang.

"Beras Januari selesai, enggak boleh lagi (lebih dari Januari 2023).

Enggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari.

Abis itu enggak bisa lagi," ujarnya. (kompas.com)

Baca juga: Bulog akan Serap Gabah Petani Untuk Amankan Harga Beras

Baca juga: Stok Beras Mulai Menipis, Kepala Bulog Aceh: 15.000 Ton akan Dipasok

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved