Berita Politik

Gerindra Tepis Isu Pergantian Wakil Ketua DPRA, Dek Fad Minta Safaruddin Fokus Jalankan Tugas

Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah, memastikan tidak akan ada pergantian usur pimpinan DPR Aceh dari Partai Gerindra dalam waktu dekat ini

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah yang juga Anggota DPR RI asal Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah, memastikan tidak akan ada pergantian usur pimpinan DPR Aceh dari Partai Gerindra, dalam waktu dekat ini.

Pria yang akrab disapa Dek Fad ini meminta seluruh pengurus dan kader untuk fokus bekerja, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

"Setelah melakukan evaluasi, saya pastikan tidak ada pergantian pimpinan DPRA dari Partai Gerindra," kata Dek Fad menjawab Serambinews.com, Kamis (19/1/2023), melalui pesan WhatsApp.

Pernyataan tegas Dek Fad ini sekaligus menepis isu yang beredar di sejumlah kalangan, bahwa akan ada pergantian pimpinan DPRA dari Partai Gerindra.

“Ini penting saya sampaikan kepada publik, agar Safaruddin bisa fokus bekerja untuk kepentingan masyarakat dan partai,” ujarnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah yang juga Anggota DPR RI
Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah yang juga Anggota DPR RI (FOR SERAMBINEWS.COM)

Pun demikian, kata Dek Fad, untuk kepentingan penguatan partai, dirinya sedang mengevaluasi kinerja seluruh anggota DPRA dan DPRK dari Partai Gerindra di seluruh Aceh.

“Jadi, tidak tertutup kemungkinan akan ada perombakan kader Gerindra yang duduk di alat kelengkapan dewan, di DPRA maupun pimpinan dan AKD di kabupaten/kota,” tegasnya.

Baca juga: Gerindra Aceh akan Evaluasi Pengurus Kabupaten/Kota

Selain itu, lanjut Dek Fad, saat ini pihaknya juga sedang mengevaluasi kinerja seluruh pengurus DPD Partai Gerindra di kabupaten/kota di seluruh Aceh.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melakukan penyegaran kepengurusan DPD Partai Gerindra kabupaten/kota di Aceh.

“Penting diketahui bahwa pergantian pimpinan DPRA maupun alat kelengkapan dewan di seluruh Aceh adalah hak prerogatif Ketua DPD Partai Gerindra Aceh.

Tentunya berdasarkan evaluasi dan pertimbangan yang matang,” ujar Anggota Komisi I DPR RI ini.

Untuk diketahui, Partai Gerindra yang meraih 8 kursi DPRA dari hasil Pemilu 2019, menempatkan satu kadernya sebagai Wakil Ketua III.

Posisi ini dipercayakan kepada Safaruddin, anggota DPR Aceh asal daerah pemilihan (Dapil) 9, meliputi Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, dan Kota Subulussalam.

Posisi Safaruddin sebagai Wakil Ketua DPRA inilah yang disebut-sebut akan mengalami rotasi dalam waktu dekat.

Rumors pergantian Wakil Ketua DPRA dari Partai Gerindra ini mulai berembus kencang semenjak pergantian pucuk pimpinan DPR Aceh, dari TA Khalid kepada Fadhlullah, Selasa (20/12/2022) lalu.

Fadhlullah yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara ditunjuk sebagai ketua, menggantikan posisi TA Khalid yang telah 10 tahun memimpin Partai Gerindra Aceh.

Baca juga: Ronaldo dan Messi Cetak Gol, PSG Taklukkan Riyadh All Stars Dengan Skor 5-4

Informasi diperoleh, TA Khalid akan menjadi salah satu pengurus di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.

Sementara posisi bendahara yang ditinggalkan oleh Fahdlullah akan diisi oleh Irsyadi yang selama ini menjabat sebagai Ketua OKK Partai Gerindra Aceh.

Kemudian, posisi Sekretaris Partai Gerindra Aceh yang selama ini dijabat oleh Safaruddin (Wakil Ketua DPRA) akan diisi oleh Abdurrahman Ahmad (Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRA).

Sementara Safaruddin ditunjuk menjadi Ketua OKK (Ketua Harian) menggantikan Irsyadi yang menjadi Bendahara.

Segera setelah pelantikan pengurus baru Partai Gerindra Aceh ini, beredar kabar akan adanya perombakan komposisi anggota DPR Aceh dari Partai Gerindra.

Namun, rumor ini dibantah secara tegas oleh Fadhlullah.

Mantan Komandan Operasi GAM Wilayah Pidie ini menegaskan, tidak akan ada rotasi atau pergantian di posisi pimpinan DPRA, setidaknya dalam waktu dekat ini.

“Ini perlu saya tegaskan, agar teman-teman bisa tetap fokus pada tugas dan fungsinya masing-masing,” ungkap Dek Fad

Ia pun meminta seluruh pengurus dan kader untuk fokus pada kerja-kerja pemenangan dengan turun ke masyarakat jelang Pemilu dan Pilpres tahun 2024.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi, Istri Keempat Ungkap Profesi dan Sosok Suaminya

Jelang Pemilu dan Pilpres 2024, kata Dek Fad, Gerindra telah menunjuk Safaruddin sebagai Ketua Harian sekaligus Ketua Bapilu Partai Gerindra Aceh.

Dek Fad juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani, agar Partai Gerindra Aceh bisa mengulangi kemenangan di Serambi Mekkah seperti Pemilu 2019.

Karenanya, Dek Fad meminta semua pengurus dan kader Partai Gerindra di semua jenjang di Aceh, untuk satu suara dalam kerja-kerja politik untuk kepentingan rakyat Aceh.

“Abaikan jika ada orang yang ingin memperkeruh suasana di internal partai, karena saya selaku ketua yang ditunjuk oleh DPP punya pertimbangan tersendiri untuk membesarkan partai," tegasnya.

Siapa Dek Fad?

Dari berbagai sumber yang dihimpun Serambinews.com, Fadhlullah mulai merintis karir politik formalnya setelah damai bersemi di Aceh.

Sebelumnya, atau setelah menamatkan pendidikan menengahnya di MTsS Jeumala Amal Lueng Putu pada tahun 1996, Fadhlullah bergabung dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Kepiawaiannya dalam memimpin perang gerilya di wilayah Pidie yang merupakan pusat konflik bersenjata di Aceh, membuat dia dipercaya sebagai Panglima Operasi Aceh GAM Pidie.

Jabatan komandan lapangan ini dia emban sejak tahun 1999 hingga 2004.

Untuk diketahui, Fadhlullah lahir dan besar di Teupin Raya, yang merupakan salah satu wilayah pusaran konflik bersenjata di Aceh.

Di kawasan ini lah, Tgk Abdullah Syafii, panglima GAM paling legendaris bermarkas.

Seperti kebanyakan pejuang GAM, Fadhlullah ingin memperjuangkan kemerdekaan bagi Aceh yang semenjak menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1945, dinilai mengalami perlakuan tidak adil.

Baca juga: Berapa Kali Ideal PASUTRI Bercinta dalam Seminggu? Begini Kata dr Boyke Berdasarkan Umur

Masyarakat Aceh jatuh dalam jurang kemiskinan, sebagian besar terjadi karena ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan antara pusat dan daerah.

Administrasi terpusat dari Orde Baru menimbulkan kekecewaan yang serius, terutama di kalangan elite Aceh, dimana Aceh menerima 1 persen dari perkiraan pendapatan nasional, sementara Aceh telah memberikan kontribusi 14 persen dari PDB Nasional.

Konflik bersenjata antara Aceh dengan Pemerintah Pusat ini, berakhir pada 2005 di meja perundingan di Helsinki, Finlandia, dengan harapan membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Berjuang Melalui Politik

Setelah damai bersemi di Aceh, Fadhlullah kembali melanjutkan pendidikannya yang sempat terputus.

Pada tahun 2005, dia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Darussa'adah Glumpang Tiga, Pidie (tamat tahun 2008).

Darah organisasi dan perjuangannya untuk kesejahteraan rakyat Aceh yang mengalir deras di dalam nadinya.

Hal ini membuat dia mencoba perjuangan melalui jalur baru, yaitu jalur politis formal, sesuai dengan amanah MoU Helsinki.

Karir politiknya ini diawali dengan bergabung dalam kepengurusan Partai Aceh di Kabupaten Pidie pada tahun 2005.

Partai Aceh ini adalah partai lokal yang dibentuk oleh para mantan kombatan GAM, dengan Ketua Umumnya dijabat oleh Muzakir Manaf (mantan Panglima GAM)

Keterlibatannya dalam Partai Aceh ini lah yang mengantarkan Fadhlullah menjadi anggota dari Partai Gerindra yang didirikan dan dipimpin oleh mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto.

Untuk diketahui, menjelang Pemilu 2014, Partai Gerindra dan Partai Aceh menjadi mitra koalisi di Aceh.
Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf menjadi pembina bagi Partai Gerindra di Aceh.

Baca juga: BREAKING NEWS - TA Khalid Diganti, Prabowo Tunjuk Fadhlullah Ketua Partai Gerindra Aceh

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pun memberikan kesempatan kepada para mantan kombatan yang direkomendasikan oleh Partai Aceh untuk maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra.

Setelah berkoalisi dengan Partai Aceh, Partai Gerindra termasuk partai nasional yang mendapatkan hasil suara terbanyak untuk DPR RI dan berhasil mengirim dua kadernya ke Senayan pada Pemilu Legislatif 2014.

Fadhlullah, mantan Komandan Operasi GAM Wilayah Pidie, adalah salah satu eks pejuang GAM yang sukses menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra.

Setelah melalui periode 2014-2019, Fadhlullah yang kembali bertarung di Dapil Aceh-1 pada Pemilu 2019, kembali terpilih dan menjabat sebagai anggota DPR RI.

Saat ini, Fadhlullah menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI; Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Anggota Global Organization of Parliamentarian Against Corruption (GOPAC), Anggota Pengurus Pusat Pemuda Tani Indonesia periode 2016-2021.

Dari Ketua KNPI Hingga Asosiasi Pengusaha Migas

Sebelum terpilih menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah aktif dalam berbagai organisasi di level Kabupaten Pidie maupun Provinsi Aceh.

Penelusuran Serambinews.com di website DPR RI, Fadhlullah pernah menjabat sebagai Bendahara OKP Mahasiswa Pancasila Kabupaten Pidie (2010 – 2012), Ketua KNPI Pidie (2012 – 2016).

Tidak hanya di organisasi pemuda dan kemasyarakatan, Fadhlillah juga aktif di organisasi pengusaha.

Baca juga: Mengenal Fahdlullah, Mantan Komandan Operasi GAM Pidie yang Kini Jadi Ketua Partai Gerindra Aceh

Dia tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Kadinda Pidie (2011-2016) dan Anggota Himpunan Pengusaha Migas Aceh (2009 - ).

Keaktifannya di organisasi pengusaha ini sangat beralasan, karena sejak tahun 2008 hingga 2014, dia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Krueng Simpang.

Berikut riwayat singkat Fadhlullah SE yang dikutip dari dpr.go.id

Nama: Fadhlullah, S.E
Tempat/Tgl Lahir: Desa Simpang / 19 Juni 1981
Agama: Islam

Riwayat Pendidikan:

SD Negeri Aron (1987 – 1993)
MTTS Jeumala Amal Leung Putu (1993 – 1996)
Madrasah Aliyah Darussa'adah Glumpang Tiga Tahun: (2008)
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Banda Aceh (2017)

Pekerjaan:

Anggota DPR RI asal Aceh I (periode 2014-2019 dan 2019 – 2024)
Riwayat Organisasi:
Panglima Komandan Operasi GAM Wilayah Pidie (1999 – 2004)
Wakil Ketua DPA Partai Aceh (2005 - )
Bendahara OKP Mahasiswa Pancasila Kab. Pidie (2010 – 2012)

Ketua KNPI Pidie (2012 – 2016)
Bendahara Umum Partai Gerindra Aceh (2013 - )
Wakil Ketua Kadinda Pidie (2011-2016)
Anggota Himpunan Pengusaha Migas Aceh (2009 - )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved