Pembunuh Berantai Wowon Erawan Punya 6 Istri, 3 Orang di Antaranya Dibunuh

Pembunuh berantai bernama Wowon Erawan alias Aki ternyata mempunyai enam istri. Dari enam orang itu, tiga di antaranya dibunuh oleh Wowon.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews
Polisi mengungkapkan bahwa sebagian korban pembunuhan berantai di Bekasi oleh Wowon alias Aki cs adalah istri Wowon hingga anaknya sendiri. 

SERAMBINEWS.COM - Pembunuh berantai bernama Wowon Erawan alias Aki ternyata mempunyai enam istri.

Dari enam orang itu, tiga di antaranya dibunuh oleh Wowon.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan hal tersebut berdasarkan hasil pengembangan yang dilakukan oleh penyidik.

 "Untuk perkembangannya, ada beberapa secara kuantitas, angka istri tersangka Wowon ada enam orang. Itu tentu juga butuh proses pendalaman," kata Kombes Trunoyudo di Jakarta pada Jumat (20/1/2023).

Trunoyudo mengungkapkan, keenam istri Wowon tersebut masing-masing bernama Wiwin, Ende, Heni, Iis, Halimah, dan Ai Maemunah.

Dari keenam istri tersebut, kata Trunoyudo, tiga orang di antaranya tewas dibunuh oleh Wowon.

Mereka yakni Wiwin, Halimah, dan Ai Maemunah.

Namun demikian, Trunoyudo menambahkan, terkait kebenaran enam istri Wowon itu perlu dibuktikan dengan memeriksa pencatatan administratif.

 
Lebih lanjut, Trunoyudo mengatakan, korban bernama Halimah diketahui merupakan ibu dari Ai Maemunah yang tewas dibunuh oleh rekan Wowon, yakni Solihin alias Duloh di Cianjur, Jawa Barat.

Sementara, istri Wowon yang bernama Wiwin juga dibunuh dan dikubur di satu lubang dengan ibunya yang bernama Noneng.

"Jadi, korban tewas sementara berjumlah sembilan orang," kata Trunoyudo.

Baca juga: Pernikahan Wowon Pembunuh Berantai dengan Istri Keempat, Iis Ungkap Sosok sang Suami, Punya 2 Anak

Sosok Wowon

Sebelumnya, polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan berantai masing-masing bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solahuddin.

Terungkapnya pembunuhan berantai ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (12/1/2023).

 Korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas dibunuh dengan cara diracun oleh pelaku.

Kemudian, di Cianjur ditemukan lima orang korban yakni Wiwin yang merupakan istri dari Wowon, Bayu anaknya, Noneng mertua Wowon, dan Halimah istri lain Wowon yang dibunuh Solihin alias Duloh.

Terdapat satu orang lagi yang menjadi korban pembunuhan tersangka, namun jasadnya hingga kini masih belum ditemukan.

Di Garut, ditemukan satu korban yang dibuang ke laut oleh komplotan Wowon tersebut dan sudah berhasil ditemukan.

 
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut kasus pembunuhan ini merupakan serial killer atau pembunuh berantai yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ucap Fadil Imran dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Fadil menjelaskan, Wowon dan komplotannya melakukan pembunuhan kepada para korban karena dianggap berbahaya setelah mengetahui praktik kejahatan tersebut.

 
Sebab, ia menghilang saat istri dan anak tirinya meregang nyawa karena keracunan di rumah kontarakan mereka di Bekasi, Jawa Barat.

Setelah ditelusuri polisi, satu keluarga yang awalnya disebut keracunan itu ternyata tewas karena sengaja diracun oleh Wowon menggunakan pestisida. 

Belakangan, polisi mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon dan kawan- kawannya di wilayah Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Terkait kejadian itu, Iis Suryati yang merupakan istri keempat Wowon, buka suara menceritakan sosok suaminya tersebut. 

Perempuan 42 tahun itu mengaku menikah dengan Wowon ketika sang suami sudah menceraikan ketiga istrinya tersebut. 

 
Kepada Iis, Wowon mengaku bekerja di sebuah tempat penggilingan beras. Selama mengenal dan tinggal dengan Wowon, Iis menilai kepribadian suaminya itu tidak ada yang aneh.

"Kesehariannya biasa-biasa saja, tidak ada yang aneh. Saya menikah dengan Pak Wowon sejak 2005 dan memiliki dua anak. Paling besar berusia 12 tahun," kata Iis dikutip dari TribunJabar pada Jumat (20/1/2023).

"Sebelum menikah dengan saya, dia sudah pernah menikah dan menceraikan istri pertama sampai yang ketiga.”

Baca juga: Berikut 9 Nama Korban Pembunuhan Berantai Wowon cs di Bekasi dan Cianjur, Satu Belum Teridentifikasi

Pulang ke Cianjur

Tersangka Wowon diketahui sempat pulang ke Cianjur, Jawa Barat, dua hari setelah membunuh keluarganya di Bekasi, Jawa Barat, dengan cara diracun.

Menurut tetangga Wowon yang bernama Mega Mulyati (35), tersangka pulang ke rumah kontrakannya di Kampung Pasir Loa, Desa Mekarwangi, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur pada Sabtu (14/1/2023). Sementara pembunuhan di Bekasi terjadi pada Kamis (12/1/2023).

 
Mega menuturkan, pada saat Wowon pulang ke rumah kontrakannya, warga setempat mengusirnya. Sebab, warga takut disangka menyembunyikan keberadaan Wowon yang saat itu tengah dicari-cari kepolisian.

Saat itu, warga desa telah mengetahui bahwa keluarga Wowon yang ada di Bekasi tewas. Sementara polisi belum mengetahui keberadaan Wowon.

"Wowon sempat pulang ke kontrakannya di Kampung Pasir Loa, Mekarwangi, Ciranjang, setelah ramai pemberitaan terkait tewasnya istri dan ketiga anaknya di Bekasi," katanya, dikutip dari Tribun Jabar.

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya membeberkan sembilan orang menjadi korban pembunuhan berantai di wilayah Bekasi, Cianjur, dan Garut, Jawa Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, tiga korban dibunuh pelaku Wowon Ermawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin di wilayah Bantargebang, Bekasi.

 
Sedangkan enam korban lainnya dihabisi nyawanya di wilayah Cianjur dan Garut, yang merupakan kampung halaman para pelaku.

Berdasarkan hasil penyelidikan, sebagian besar korban masih memiliki hubungan darah dengan para pelaku. Beberapa di antaranya dibunuh dua tahun lalu.

Baca juga: Siswi SMA Luka Parah Usai Nekat Lompat dari Angkot, Ketakutan Dengar Permintaan Sopir

Baca juga: Nuzuli Fitriadi, Direktur Politeknik Aceh Selatan Periode 2023-2027

Baca juga: Wakapolda Aceh Ikut Rakorsus Kemenko Polhukam Bahas Penanganan Karhutla

Sudah tayang di Kompas.tv

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved