Video

VIDEO Dirut Bulog Tuding Ada Oknum Terkait Harga Beras Masih Mahal Meski Sudah Impor

Meskipun operasi pasar penyaluran cadangan beras pemerintah bulan ini hampir mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, harga beras tetap naik

Editor: T Nasharul

SERAMBINEWS.COM - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menuding ada oknum yang menjual beras Bulog kepada pedagang dengan harga mahal.

Oknum tersebut, baik pedagang beras maupun pegawai Bulog, sengaja menghalangi pedagang membeli beras langsung dari Bulog.

Buwas mengatakan Bulog menjual beras Rp 8.300 per kg, sehingga seharusnya beras tersebut dijual paling mahal ke konsumen sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 9.400.

Baca juga: Khawatirkan Krisis Pangan, Bangladesh Impor Beras dari Vietnam dan India

Namun, penjual yang terhalangi membeli beras dari Bulog harus membeli beras dari oknum dengan harga di atas Rp 8.300 per kg. Hal ini membuat harga di tingkat konsumen mahal.

Meskipun operasi pasar penyaluran cadangan beras pemerintah bulan ini hampir mencapai dua kali lipat dibandingkan Januari 2022, harga beras tetap merangkak naik.

Sebaliknya, pedagang berpendapat, harga beras naik karena Bulog belum menyalurkan cadangan impornya.

Baca juga: Harga Beras Masih Mahal Meski Sudah Impor, Budi Waseso Tuding Oknum yang Ambil Untung

Bulog siap menyalurkan cadangan beras hingga 500.000-600.000 ton selama Januari-Februari 2023.

Data Bulog menunjukkan cadangan beras yang dikelola Bulog per Jumat (20/1/2023) mencapai 656.535 ton.

Sedangkan jumlah beras impor yang berada di gudang sekitar 180.552 ton.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sudah Impor, tapi Beras Masih Mahal, Buwas Salahkan Oknum

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved