Liga Inggris
Profil Pep Guardiola, Pelatih Manchester City yang Ancam Hengkang Jika Pemain Bintang Bertingkah
Profil Pep Guardiola, Pelatih Manchester City dengan setumpuk prestasi ini ancam bakal hengkang jika pemain bintang di klub tersebut bertingkah.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Profil Pep Guardiola, Pelatih Manchester City dengan setumpuk prestasi ini ancam bakal hengkang jika pemain bintang di klub tersebut bertingkah.
Diketahui Pep Guardiola ancam hengkang dari Manchester City bila para pemain bintang di klub tersebut tidak mengindahkan peringatannya.
Hal itu bakal terjadi bila para pemain tidak mematuhi standar bermain yang ditetapkannya.
Sebelumnya Guardiola memanggil para bintangnya karena kurang konsisten dalam bermain di lapangan hijau.
Baca juga: Pep Guardiola Ancam Hengkang, Jika bintang Man City Terus Tidak Mengindahkan Peringatannya
Pemanggilan itu juga untuk mewujudkan keinginannya menggulung Arsenal di puncak klasemen Liga Inggris.
Dalam tulisan ini akan diulas kembali profil Pep Guardiola, karier serta prestasinya selama menjadi pelatih sebagai berikut.
Profil dan Prestasi Pep Guardiola
Pemilik nama lengkap Josep "Pep" Guardiola Sala ini lahir di Santpedor, Spanyol pada 18 Januari 1971
Dikutip Serambinews.com dari Transfermarkt, pelatih asal Spanyol ini sudah meraih trophy pelatih klub terbaik dunia sebanyak dua kali saat di Barcelona pada 2008 dan 2010.
Baca juga: Gaya Main Maroko Dikritik di Piala Dunia 2022, Walid Regragui: Saya Tidak Mendewakan Pep Guardiola
Kemudian meraih dua kali trophy Liga Champions saat melatih Barcelona musim 2008/2009 dan 2010/2011.
Selanjutnya, meraih tiga kali trophy Piala Dunia antar Klub saat melatih Barcelona musim 2009/2010 dan 2011/2012 serta Bayern Munich musim 2013/2014.
Lalu membawa trophy Liga Inggris (Premier League) sebanyak empat kali untuk klub Manchester City musim 2017/2018, 2018/2019, 2020/2021 dan musim 2021/2022.
Membawa tiga trophy Liga Jerman (Bundesliga) saat melatih Bayern Munich musim 2013/2014, 2014/2015 dan 2015/2016.
Baca juga: Pep Guardiola Terpilih Sebagai Pelatih Terbaik, padahal Carlo Ancelotti Hasilkan Lebih Banyak Gelar
Tiga trophy Liga Spanyol (La Liga) saat melatih Barcelona musim 2008/2009, 2009/2010 dan 2010/2011.
Trophy UEFA Super Cup sebanyak dua kali saat melatih Barcelona musim 2009/2010, 2011/2021 dan Bayern Munich musim 2013/2014.
Piala Jerman sebanyak dua kali saat melatih Bayern Munich musim 2013/2014 dan 2015/2016.
Kemudian Piala FA saat melatih Manchester City musim 2018/2019.
Baca juga: Luapan Kegembiraan Erling Haaland di Manchester City: Pep Guardiola Gila, dan Saya Menyukainya
Dua kali membawa Piala Raja (Copa Del Rey) saat melatih Barcelona musim 2008/2009 dan 2011/2012.
Selanjutnya membawa empat Piala Carling saat melatih Manchester City musim 2017/2018, 2018/2019, 2019/2020 dan 2020/2021.
Tiga kali Piala Super Spanyol saat melatih Barcelona musim 2009/2010, 2010/2011 dan 2011/2012.
Piala Super Inggris atau Community Shield sebanyak dua kali saat melatih Manchester City musim 2018/2019 dan 2019/2020.
Baca juga: Pep Guardiola Nilai Hasil El Clasico Bukan Tolok Ukur Kekuatan Real Madrid di Liga Champions
Klasemen Liga Inggris hingga Pekan ke-20
Sementara klasemen Liga Inggris dalam pekan ke-20 musim 2022/2023, Arsenal masih kokoh di puncak klasemen dan dibayang-bayangi Manchester City pada posisi runner up.
Per Senin (23/1/2023), Manchester City kini mengantongi 45 poin dengan menang 14 kali, seri 3 kali dan kalah 3 kali setelah menjalani 20 kali pertandingan.
Sementara Arsenal kini memiliki 50 poin dengan menang 16 kali, seri 2 kali dan kalah 1 kali dari 19 pertandingan yang sudah dijalani.
Kondisi ini pula yang kemudian membuat Guardiola berang bila para pemain bintang yang tak mengikuti standar bermain yang ditetapkannya.
Pep Guardiola Ancam Hengkang
Sebelumnya sebagaimana diberitakan Serambinews.com, Pep Guardiola telah mengisyaratkan dirinya sebagai manajer Manchester City akan dapat dipersingkat.
Dia menegaskan dirinya akan hengkang jika para pemainnya tidak menanggapi seruannya untuk standar bermain yang ditetapkannya tidak dipatuhi.
Guardiola memanggil para bintangnya karena kurang konsisten dan keinginannya untuk menggulung Arsenal di puncak Liga Premier.
Pada pertandingan berikutnya, sempat tertinggal 2-0 sebelum mengalahkan Tottenham Hotspur 4-2 pada Kamis (19/01/2023).
Pelatih Catalan telah mencatatkan mantra paling sukses dalam sejarah klub dengan memenangkan empat gelar liga dalam lima musim terakhir, seperti dilansir AFP, Minggu (22/01/2023).
Guardiola bahkan memperpanjang kontraknya di Etihad hingga 2025 pada November 2022.
Tetapi mengakui dia memiliki pengalaman pribadi tentang kelonggaran yang menyertai kesuksesan sebagai pemain.
"Saya memenangkan empat La Liga berturut-turut ketika saya menjadi pemain sepak bola," kata mantan gelandang Barcelona itu.
"Di musim kelima tidak sama, di musim keenam juga tidak sama, saya pikir betapa baiknya saya dan Madrid mengalahkan saya di urutan kelima dan keenam," ungkapnya
"Saya mengerti tapi saya di sini untuk melakukannya dan ketua tahu itu," jelasnya.
"Saya ingin berada di sini, kalau tidak saya tidak akan menandatanganinya," tambahnya.
"Tapi jika saya kehilangan tim atau saya kehilangan sesuatu, saya tidak bisa berada di sini, karena orang tidak mau menunggu," ujarnya.
Arsenal memegang keunggulan lima poin atas pasukan Guardiola dan memiliki satu pertandingan lagi.
Namun, City bisa memangkas jarak di puncak menjadi dua poin dengan kemenangan atas Wolves pada hari Minggu (22/01/2023), sebelum Arsenal menjamu Manchester United di Emirates.
City dan Arsenal juga masih harus saling berhadapan tiga kali musim ini, yang pertama di putaran keempat Piala FA.
Dan Guardiola berharap panggilan publiknya akan mendapatkan tanggapan yang dia cari dengan setengah musim liga masih tersisa.
"Kami berada di urutan kedua klasemen, kami tidak tertinggal 25 poin dari Arsenal. Masih ada 57 poin yang tersisa.
"Apa yang saya katakan bermain seperti ini, tidak ada peluang, tetapi kami punya waktu untuk pulih," ujarnya.
“Saya minta maaf untuk para pembenci kami, kami akan berada di buku sejarah Liga Premier atas apa yang telah kami lakukan dan itu tidak dapat disangkal," tambahnya.
"Untuk banyak hal, konsistensi bermain di level yang bagus tapi itu masa lalu," jelasnya.
"Sekarang fans kami menginginkan babak kedua lebih sering dan itulah yang harus kami temukan," katanya.
Dua pemain kunci awal musim yang menakjubkan Arsenal datang dari City.
Tetapi Guardiola menegaskan dia tidak menyesal menjual Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko ke The Gunners.
"Saya selalu mengatakan ketika para pemain ingin pergi, mereka tidak bisa bertahan," tambahnya.
"Saya berharap yang terbaik untuk Gabriel dan Alex dan orang-orang yang fantastis, mereka banyak membantu kami," tambah Guardiola.
"Tentu saja, Erling Haaland datang dan Julian Alvarez dan itu sulit bagi Gabriel," katanya.
"Itu normal sebagai kesepakatan yang bagus, para pemain yang ada di sini seperti Raheem, Alex, Gabriel, saya selalu mendapat pujian besar untuk apa yang telah mereka lakukan ketika mereka berada di sini," jelasnya
"Itu transfer yang bagus untuk klub dan kami tidak dalam posisi seperti sekarang ini karena kami tidak memiliki Alex dan yang lainnya," tutupnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.