Breaking News

Internasional

Tawaran Swedia Masuk NATO Temui Jalan Buntu, Turkiye Kutuk Pembakaran Quran di Depan Kedutaannya

Keinginan Swedia untuk menjadi anggoa NATO tampak muai menghadapi jalan buntu.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Bendera Swedia diturunkan setengah tiang di gedung Kedutaan Besar Turkiye 

Kalin menegaskan mengizinkan tindakan ini terlepas dari semua peringatan yang mendorong kejahatan rasial dan Islamofobia.

Pada awal Januari 2023, dia juga mengatakan Ankara tidak dalam posisi menyetujui aksesi Swedia ke NATO sampai semua keprihatinannya terpenuhi.

Sebagai bagian dari pergumulan diplomatik yang berlangsung lama, Turkiye awalnya memblokir aksesi NATO Swedia untuk mendorong Stockholm memenuhi beberapa tuntutan politik.

Seperti ekstradisi beberapa orang yang dicari oleh otoritas Turki atas tuduhan terorisme.

Setelah beberapa dekade non-blok militer, Swedia mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022.

Kemudian, mengambil langkah-langkah untuk memperkuat undang-undang anti-terorisme untuk mencabut hak veto Turkiye.

Swedia juga telah mendeportasi dua anggota Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, yang dilarang, ke Turkiye.

Baca juga: Turkiye Panggil Duta Besar Swedia, Kutuk Gambar Penghinaan Terhadap Presiden Erdogan

Finlandia dan Swedia menandatangani memorandum trilateral dengan Turkiye tahun lalu dalam upaya mengatasi keberatan Ankara terhadap keanggotaan mereka di NATO.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson baru-baru ini mengatakan negaranya bersikeras pengadilan memiliki keputusan akhir atas ekstradisi.

Dimana, telah memenuhi bagiannya dari memorandum, tetapi Turkiye memiliki tuntutan lebih lanjut yang tidak dapat dipenuhi Swedia, termasuk ekstradisi 130 orang.

Di bawah aturan NATO, semua 30 anggota harus setuju dengan suara bulat sebelum negara baru dapat bergabung dengan aliansi.

“Di balik layar, pembicaraan sebenarnya berjalan baik sebelum tahun baru," kata Paul Levin, direktur Institut Studi Turki Universitas Stockholm, kepada Arab News, Minggu (22/01/2023).

Dia mengatakan Swedia telah membuat kemajuan yang signifikan pada semua item dalam memorandum trilateral yang ditandatangani pada Juni 2022.

“Sekarang, bagaimanapun, logika politik musim kampanye di Turkiye, dikombinasikan dengan kelompok sayap kiri dan sayap kanan di Swedia," ujarnya.

Dikatakan, mereka bersaing untuk menghina presiden Turkiye yang mudah dihina, sehingga membuat proses menjadi kacau.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved