Breaking News

Gempa Hari Ini

Gempa M 5,1 Guncang Daruba Maluku Utara Tengah Malam, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa magnitudo 5,1 guncang Daruba, Kepulauan Morotoi, Maluku Utara pada Selasa (24/1/2023) pukul 23:10:22 WIB tengah malam.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Pixabay/Paula
Gempa magnitudo 5,1 guncang Daruba, Kepulauan Morotoi, Maluku Utara pada Selasa (24/1/2023) pukul 23:10:22 WIB tengah malam. 

SERAMBINEWS.COM - Gempa guncang Daruba, Kepulauan Morotoi, Maluku Utara pada Selasa (24/1/2023) tengah malam.

Dikutip Serambinews.com dari situs BMKG, gempa magnitudo 5,1 ini terjadi pukul 23:10:22 WIB.

Gempa tersebut terjadi pada titik koordinat 3,49 lintang utara (LU) dan 128.62 bujur timur (BT).

 


Pusat gempa berada di 164 km Timur Laut Daruba, Maluku Utara.

Gempa tersebut dengan kedalaman 50 Km dan tidak berpotensi tsunami. 

Hingga tulisan ini ditayangkan, BMKG belum merilis skala MMI dan wilayah mana saja yang merasakan gempa tersebut.

Baca juga: Kisah Azka, Bocah Selamat Terkubur Reruntuhan 3 Hari saat Gempa Cianjur, Berbekal Feeling Ayah

Memahami arti Skala MMI

MMI merupakan singkatan dari Modified Mercalli Intensity.

Dikutip dari laman resmi BMKG, skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Baca juga: Kisah Dede Sumiati, Ibu Hamil 9 Bulan yang Meninggal dalam Reruntuhan Gempa Cianjur

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Baca juga: Fenomena Aneh, Pulau Baru Muncul di Tengah Laut Usai Gempa 7,5 Guncang Tanimbar, Warga Takut Tsunami

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved