Berita Politik

Jubir Pemerintah Aceh MTA: Pernyataan Dek Fad Gerindra Seperti Menghantam Partai Sendiri

Jubir Pemerintah Aceh menanggapi pernyataan Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah atau Dek Fad yang mengkritik keras kinerja Pj Gubernur Aceh

Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Kolase Serambinews.com
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA (kiri) menanggapi pernyataan Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah atau Dek Fad (kanan) yang mengkritik keras kinerja Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA menanggapi pernyataan Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah atau Dek Fad yang mengkritik keras kinerja Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki.

Kritik tersebut sebelumnya disampaikan Dek Fad saat menyampaikan sambutan pada acara musda II PD Tidar Aceh, sayap Partai Gerindra di Hotel Diana, Banda Aceh, Sabtu (4/2/2023).

MTA menanggapi pernyataan Dek Fad yang menyebutkan selama Achmad Marzuki menjabat Pj Gubernur Aceh, tidak ada keberhasilan yang dibawa dan angka kemiskinan terus meningkat.

Menurut MTA, pernyataan itu seperti meludah ke mukanya sendiri.

Baca juga: Gerindra Sorot Kinerja Pj Gubernur Aceh, Dek Fad: Mungkin Suatu Hari Kami akan Tarik Dukungan

Pasalnya, Partai Gerinda di Aceh yang memiliki 8 kursi di DPRA juga termasuk tim pemerintahan yang memiliki tugas dan tanggung jawab bersama untuk mengentaskan angka kemiskinan di Aceh.

"Itu seperti meludah muka sendiri, pernyataan itu seperti menghantam partainya sendiri.

Karena ada 8 kursi Partai Gerinda di DPRA, termasuk pimpinan dewan yang juga sebagai salah seorang pengendali badan anggaran, yang punya tanggung jawab yang sama terhadap penurunan angka kemiskinan di Aceh," kata MTA, Sabtu (4/2/2023).

Atas pernyataan Fadhullah yang menurut MTA tendensius dan menyerang Pj Gubernur, menurutnya Ketua DPD Gerindra Aceh itu layaknya seorang buzzer partai.

"Kok sekaliber ketua partai tidak paham tanggung jawab kolektif pemerintahan, apalagi dia adalah Anggota DPR RI," kata MTA.

Baca juga: Lubang Maut di Jalan Keunire, Pidie Picu Kecelakan, Begini Respon Pj Bupati Pidie

Seharusnya Dek Fad--sapaan akrab Fadhlullah--selaku ketua partai bisa melakukan koreksi melalui anggota dewan dari partainya, baik DPRA ataupun DPRK terkait stagnasi angka kemiskinan Aceh.

"Sehingga dia punya frame apa penyebab dan solusi atas kondisi tersebut.

Bukan mencari muka dengan menyerang Pj Gubernur, karena sistem pemerintahan kita terkait anggaran itu dibahas secara ketat dan bersama-sama antara legislatif dan eksekutif," kata MTA.

Menurutnya, pernyataan Dek Fad tersebut terkesan bahwa dia baru pulang ke Aceh dan menjadi ketua partai.

Padahal, kondisi stagnasi angka kemiskinan Aceh sudah berlangsung bertahun-tahun.

"Dari pernyataan dia jelas bahwa Dek Fad lagei ureung ban teukeujeut (seperti orang baru terkejut).

Sebenarnya kondisi itu sudah berlangsung bertahun-tahun, dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak, terutama partai politik mulai dari pusat hingga ke kabupaten kota," kata MTA.

MTA justru mempertanyakan apa action plan dari Gerindra dalam menyikapi dinamika tersebut, terutama intervensi Gerindra mulai dari Anggota DPR RI, DPRA, dan DPRK.

Baca juga: Pj Gubernur Aceh Laporkan Pertanggungjawaban Triwulan II kepada Mendagri

Termasuk anggaran pokok pikiran (pokir) dewan yang secara real seharusnya berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan.

MTA menyarankan, agar Dek Fad sebaiknya mengevaluasi anggaran pokok pikiran anggota dewan Gerindra yang sudah terealisasi atau yang akan dilaksanakan apakah berkontribusi atau tidak terhadap penurunan angka kemiskinan.

"Agar Dek Fad sendiri punya frame keseriusan Gerindra dalam upaya penurunan angka kemiskinan di Aceh, besok dapat kita sampaikan pokir-pokir dari Gerindra baik yang sudah terealisasi maupun yang akan dilaksanan.

Agar dapat dilihat sejauh mana upaya penurunan angka kemiskinan dalam floating anggaran tersebut, baik pokir maupun anggaran tambahannya," kata MTA.

Baca juga: Aminullah Usman Nyatakan Siap Jadi Cagub Aceh 2024, Ini Tanggapan DPW PAN Aceh

Terakhir MTA menambahkan, saat ini yang diperlukan Aceh bersatunya semua pihak untuk sama-sama berkontribusi dalam membangun Aceh ke arah yang lebih baik.

"Dan kami tegaskan Pemerintah Aceh terutama Gubernur tidak anti-kiritik dan kita harapkan semua kita bersatu untuk Aceh yang lebih baik," pungkas mantan aktivis tersebut.

Ketua DPD Gerindra Aceh kritik Pj Gubernur Aceh

Ketua DPD Partai Gerindra Aceh Fadhlullah mengkritik keras kinerja Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang sudah tujuh bulan menjabat atau sejak 6 Juli 2022. 

Dek Fad menilai selama menjabat Pj Gubernur Aceh, tidak ada keberhasilan pembangunan yang ditunjuk oleh Achmad Marzuki.

"Mungkin suatu hari kami akan menarik dukungan terhadap Pj Gubernur Aceh karena tidak bisa membawa manfaat bagi Aceh," kata Dek Fad.

Hal itu disampaikan Dek Fad saat menyampaikan sambutan pada acara musda II PD Tidar Aceh, sayap Partai Gerindra di Hotel Diana, Banda Aceh, Sabtu (4/2/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS -  Sempat Terkam Warga, Harimau Masuk Perangkap BKSDA 

"Selama beliau menjabat saat ini tidak ada keberhasilan yang dibawa. Kemiskinan terus meningkat. Kami Gerindra tidak sepakat dengan visi misi Pj Gubernur," tambahnya.

Dek Fad yang merupakan anggota DPR RI mengungkapkan bahwa saat ini Provinsi Aceh sedang krisis kepemimpinan. 

Dari semua unsur forkopimda Aceh, seperti Kapolda, Pangdam, Kajati semua berasal dari luar Aceh, termasuk Pj Gubernur Aceh.

Padahal Aceh memiliki kekhususan dan keistimewaan dalam memberikan rekomendasi untuk pejabat vertikal yang bertugas di Aceh.

"Tapi pusat selalu mengabaikannya," demikian Ketua DPD Partai Gerindra Aceh.(dan)

Baca juga: Mengenal Fahdlullah, Mantan Komandan Operasi GAM Pidie yang Kini Jadi Ketua Partai Gerindra Aceh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved