Kesehatan

Ketahui, Gejala DBD dengan Covid-19 Nyaris Sama, Begini Cara Membedakannya

Pertama, jika terjadi demam 2-3 hari namun tidak juga membaik, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mencari penyebabnya.

Editor: Nur Nihayati
Anggota Polisi Militer (PM)
Anggota Polisi Militer (PM) bersama petugas Kesehatan Kodam Iskandar Muda melakukan pengasapan (fogging) di kawasan Peuniti, Banda Aceh, Jumat (29/1/2016). Pegasapan dilakunan untuk pencegahan penyakit demam berdarah di kawasan rawan jentik nyamuk aedes aegypti terutama memasuki musim penghujan. SERAMBI/M ANSHAR 

Pertama, jika terjadi demam 2-3 hari namun tidak juga membaik, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mencari penyebabnya.

SERAMBINEWS.COM - Musim hujan sekarang bisa mengkhawatirkan, apalagi bisa terjadi banjir jika drainase tersumbat.

Kuman penyakit juga bisa menyebar jika tidak diantisipasi.

Gejala demam berdarah dengue (DBD) dengan Covid-19 nyaris sama dan terkadang sulit dibedakan.

Oleh karena itu ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk membedakannya.

Pertama, jika terjadi demam 2-3 hari namun tidak juga membaik, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mencari penyebabnya.

Hal ini disampaikan oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Mulya Rahma Karyanti Sp.A.(K).

"Makanya kalau 2-3 hari tidak membaik sebaiknya segera ke faskes terdekat untuk dicari penyebabnya. Karena kalau awal demam sulit membedakan," ungkapnya pada media briefing virtual, Minggu (29/1/2023).

Namun memang ada beberapa perbedaan yang bisa dilihat dari Covid-19 dan DBD

Sebagai contoh, untuk Covid-19 pada awalnya hanya demam dan belum terlihat gejalanya.

Namun, pada Covid-19 seperti varian Delta, akan ada gangguan lain seperti hilangnya pengecap dan penciuman, diikuti dengan batuk serta pilek.

"Terutama untuk kasus infeksi pernapasan atas, lebih banyak batuk pilek. Kalau dangue tidak pilek seperti itu," paparnya lagi.

Pada demam berdarah dengue, selain demam tinggi, bisa disertai dengan mual dan dominan ada gangguan saluran cerna.

Diikuti dengan mual dan muntah. Bisa juga dengan diare.

Sekitar 20-30 persen kasus anak bisa dengan diare.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved