Internasional
Swedia Akui Makin Sulit Masuk NATO, Gara-gara Paludan Bakar Alquran
Pasalnya, aksi provokatif itu membuat Turki, salah satu anggota NATO, makin menentang rencana Swedia masuk aliansi tersebut
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Swedia, Ulf Kristersson mengakui aksi Rasmus Paludan membakar Al-Qur’an membuat rencana Stockholm masuk Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) makin sulit.
Pasalnya, aksi provokatif itu membuat Turki, salah satu anggota NATO, makin menentang rencana Swedia masuk aliansi tersebut.
Sebelum aksi Paludan terjadi, Turki juga menentang Swedia bergabung dengan NATO jika tak memenuhi sejumlah syarat yang dilayangkan Ankara.
"Kejadian dan aktivitas (aksi Paludan membakar Al-Qur’an) di Swedia dalam beberapa pekan belakangan memperumit dialog yang sudah dekat dan penuh rasa hormat dengan Turki," ucap Kristersson, melansir The Hour pada Jumat (3/2/2023).
Baca juga: Haji Uma Kecam Pelaku Pembakaran Alquran, Minta Pemerintah Indonesia Panggil Dubes Swedia
"Unjuk rasa yang dilakukan hanya segelintir kelompok bahkan hanya beberapa orang berdampak pada bagaimana Swedia di pandangan di luar negeri," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tidak akan memberikan restu kepada Swedia buntut aksi Paludan membakar Al-Qur’an di negara tersebut dua pekan lalu.
Sebaliknya, Erdogan mengatakan hanya akan memberikan restu kepada Finlandia.
"Kami mungkin menyampaikan pesan yang berbeda kepada Finlandia (terkait rencana masuk NATO) dan Swedia akan terkejut ketika mereka melihat pesan kami," kata Erdogan dalam pidatonya pada Minggu (29/1/2023) lalu.
"Tetapi Finlandia harus tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Swedia," tambahnya, mengutip Reuters.
Baca juga: Turkiye Dukung Finlandia Masuk Anggota NATO, Tolak Swedia, Biarkan Pembakaran Al Quran
Kendati demikian, Finlandia menegaskan hanya mau masuk NATO bersama dengan Swedia.
Kristersson bersama dengan PM Finlandia Sanna Marin pun sedang berusaha melobi kembali Turki agar memberikan restu dua negara itu untuk bergabung dengan NATO.
Kedua kepala pemerintahan itu sebelumnya menggelar pertemuan darurat di Stockholm, Kamis (2/2/2023), setelah insiden Paludan membakar Al-Qur’an.
"Kami bekerja sama. Kami melakukan kontak dekat setiap hari mengenai masalah ini," ucap Marin saat konferensi pers bersama, Kamis (2/2/2023).
"Tentu saja, kami ingin Turki dan Hungaria menyetujui permohonan kami [masuk NATO] secepat mungkin," lanjutnya.
Baca juga: Aksi Rasmus Paludan Bakar Al-Quran Picu Kemarahan Muslim Dunia hingga Merembet ke Urusan NATO
Ia berharap semua negara anggota NATO akan memberi restu Swedia dan Finlandia masuk aliansi tersebut.
Ini Usulan Terakhir Trump Untuk Akhiri Perang di Gaza, Begini Tanggapan Hamas dan Israel |
![]() |
---|
Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.