Info DPRA

Anggota DPRA Irwan Djohan Tinjau Pasar Janda

Menurut politisi Partai NasDem ini, perempuan kepala keluarga menjadi perhatian, karena selain menanggung kebutuhan diri sendiri, mereka (janda) harus

Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Anggota Komisi III DPRA, Teuku Irwan Djohan, meninjau Pasar Jajanan Serba Ada (Janda) di Desa Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Rabu (8/2/2023). 

Menurut politisi Partai NasDem ini, perempuan kepala keluarga menjadi perhatian, karena selain menanggung kebutuhan diri sendiri, mereka (janda) harus menangung biaya anak dan kebutuhan lainnya.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi III DPRA, Teuku Irwan Djohan, meninjau Pasar Jajanan Serba Ada (Janda) di Desa Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Rabu (8/2/2023).

Di sisi lain, Pasar Janda ini memang diperuntukkan kepada para janda atau perempuan yang sudah berpisah dengan suaminya, baik karena bercerai atau meninggal dunia.

Menurut politisi Partai NasDem ini, perempuan kepala keluarga menjadi perhatian, karena selain menanggung kebutuhan diri sendiri, mereka (janda) juga harus menangung biaya anak dan kebutuhan lainnya.

Karena kondisi demikian, Irwan Djohan, tercetus ide untuk membangun pasar khusus untuk perempuan kepala keluarga.

Menurut Irwan, selama ini yang sering menyampaikan aspirasi dan perlu untuk diperhatikan yakni dari kalangan perempuan kepala keluarga (janda).

Baca juga: Irwan Djohan Mendukung King Soka Untuk Jaga Kualitas dan Terus Berinovasi

"Yang paling rentan dan sering menyampaikan aspirasi, adalah perempuan kepala keluarga, mereka dalam posisi kesulitan, selain memikirkan diri sendiri, harus memikirkan anak-anaknya, baik makanan, pendidikan dan sebagainya," katanya pada Serambi di Pasar Janda, Rabu (8/2/2022).

"Muncul gagasan untuk membangun pasar, yang dikhususkan untuk perempuan kepala keluarga, semoga dengan adanya bangunan pasar ini, berefek pada penambahan penghasilan," tambahnya.

Lebih lanjut, Irwan mengatakan ide tersebut sebenarnya muncul pada tahun 2018 silam, namun sempat tertunda karena pandemi Covid-19.

"Gagasan ini awalnya muncul pada tahun 2018 silam, tahun 2019 coba dianggarkan dalam APBA 2020, namun karena Covid-19, akhirnya terkendala, pada tahun 2021 pengerjaan dilakukan namun dana hanya cukup untuk penimbunan saja," jelasnya.

"Pada tahun 2022, pembangunan baru bisa dilakukan kembali dan selesai Desember 2022, semoga tahun 2023 bisa dioperasikan," ucapnya.

Baca juga: Teuku Irwan Djohan: UMKM Serap Banyak Tenaga Kerja

Irwan menyebut, pengelolaan Pasar Janda akan dilakukan oleh pihak gampong (desa), pedagang diprioritaskan bagi warga setempat dengan status janda.

"Nanti setelah diresmikan, operasional sepenuhnya diserahkan kepada pihak gampong, yang berjualan diprioritaskan janda warga setempat, nanti di sini akan dijual beragam, bisa kuliner, kerajinan dan sebagainya," katanya.

Pembangunan Pasar Janda ini dikonsepkan oleh Irwan Djohan, setelah terinspirasi pada tiga jenis pasar, yakni Pasar Weekend (Bangkok), Pasar Malam (Hongkong dan Kamboja) dan Pasar Seni (Bali). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved