Mihrab

Istimewanya Hari Jumat, Berikut Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Aceh Besar 10 Februari 2023

Sebab, Jumat adalah hari bahagia bagi orang beriman, beramal saleh, dan tidak tertutup kemungkinan Jumat adalah hari kiamatnya dunia.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBI/HENDRI
Masjid Jamik Lambaro Aceh Besar dari sisi jalan nasional, Banda Aceh -Medan, Rabu (3/8/2022) 

Istimewanya Hari Jumat, Berikut Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Aceh Besar 10 Februari 2023

SERAMBINEWS.COM - Sekretaris Forum Imam Masjid Aceh (FIMA), Abdul Rani SSosI MA meminta umat Islam tidak menyia-nyiakan hari Jumat.

Ia meminta umat Islam untuk menyempatkan diri hadir mengerjakan shalat Jumat dan memperbanyak amal ibadah.

Sebab, Jumat adalah hari bahagia bagi orang beriman, beramal saleh, dan tidak tertutup kemungkinan Jumat adalah hari kiamatnya dunia.

Hal itu akan disampaikan Abdul Rani dalam khutbah Jumat di Masjid Jamik Buengcala, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, 19 Rajab 1444 H bertepatan 10 Februari 2023.

Abdul Rani, S.Sos.I, MA
Abdul Rani, S.Sos.I, MA (FOR SERAMBINEWS.COM)

“Jumat adalah hari banyak keistimewaan, terlebih ada amalan khusus yaitu penyelenggaraan ibadah shalat Jumat yang diawali dengan amalan lainnya seperti shalat sunnah, membaca Al-Quran dan berzikir,” katanya.

Menurut Abdul Rani, amalan lainya dapat dikerjakan seperti wirid atau berdoa hingga khatib atau imam naik atas mimbar untuk berkhutbah. Pada hari Jumat kaum muslim diperintahkan melaksanakan shalat Jum’at bagi laki-laki di masjid.

Kasubbag Tata Usaha UPTD Pengembangan dan Pemahaman Al-Quran (PPQ) Dinas Syariat Islam Aceh ini menjelaskan, bahwa kewajiban shalat Jumat telah Allah Swt sampaikan dalam Surat Al Jumuah ayat 9-10.

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi. Carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”

Abdul Rani menguraikan, ayat ini turun berkaitan dengan perintah pelaksanaan shalat Jumat sebagaimana yang disampaikan Nabi Muhammad saw saat berkhutbah.

Dalam suatu riwayat disebutkan, kondisi kota Mekkah saat itu sedang dilanda kekeringan atau dikenal dengan penceklik, makanan pokoh di mana-mana krisis, masyarakat mendambakan kebutuhan pokok seperti gandum, roti dan lainnya.

Ketika Nabi Muhammad saw sedang berkhutbah, tiba-tiba sampailah serombongan pedagang yang menunggangi kuda dan unta dari wilayah negeri Syam menuju ke Mekkah, dengan membawa barang dagangannya berupa makanan pokok.

“Sebagian besar jamaah yang sedang mendengar khutbah Nabi saw berhamburan keluar dari masjid untuk membeli kebutuhan pokok, sedangkan Nabi saw sedang berkhutbah dan yang tinggal di dalam masjid melaksanakan rangkaian Jumat hanya berkisar 12 orang saja,” tambahnya.

Betapa pilunya hati Rasulullah saw yang sedang berkhutbah tiba-tiba para jamaah keluar masjid, hanya untuk perluan makanan.

Lalu Allah turunkan ayat tersebut supaya umat tidak lalai dengan transaksi jual beli, perniagaan, dan pekerjaan sia-sia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved