Berita Bisnis

Polemik Pemilihan Dirut BAS, Pemerintah Aceh belum Terima Hasil Fit and Proper Test dari OJK

"Saat ini, tahapannya masih di OJK untuk fit & proper test. Kami belum menerima hasil resmi dari OJK terkait hasil F&P tersebut,” ujarnya.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA mengaku saat ini pihaknya belum menerima hasil fit and proper test yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dua kandidat yang menjadi calon direktur utama (dirut) PT Bank Aceh Syariah (BAS).

"Saat ini, tahapannya masih di OJK untuk fit & proper test. Kami belum menerima hasil resmi dari OJK terkait hasil F&P tersebut,” ujarnya.

“OJK akan menilai dua calon itu layak atau tidak," lanjut Muhammad MTA saat dikonfirmasi Serambinews.com, Rabu (15/2/2023).

Ia mengatakan, hasil F&P OJK tersebut nantinya akan diserahkan kepada KRN dan Gubernur/PSP (pemegang saham pengendali).

Setelah KRN dan Gubernur menerima hasil F&P, urai MTA, baru kemudian akan dibawa ke RUPS BAS untuk ditentukan siapa Dirut BAS.

"Kita tunggu hasil resmi dari OJK, nantinya jika ada informasi terbaru akan segera kami sampaikan kepada kawan-kawan," pungkasnya.

Baca juga: Proses Seleksi Dirut Bank Aceh Syariah Bebas dari Intervensi PSP, Begini Kata Mirza Tabrani

Sementara itu, Ketua DPD Taruna Merah Putih Aceh, Andhika Aulia Tanoto, SST menilai, Muhammadsyah sangat layak dan tepat memimpin Bank Aceh Syariah.

"Kebutuhan itu harus segera mungkin diprioritaskan kepada putera asli Aceh untuk mengisi kekosongan masa jabatan dirut Bank Aceh Syariah guna menggantikan posisi dirut sebelumnya," kata Andhika.

Dukungan kepada Muhammadsyah itu diberikan setelah pihaknya melakukan kajian mendalam dari berbagai rujukan informasi.

Selain itu lanjut dia, berdasarkan respon publik dan harapan dari berbagai elemen masyarakat Aceh. pihaknya juga menolak tegas jika Dirut PT BAS nantinya dipimpin oleh orang dari luar Aceh.

"Atas dasar itulah, DPD Taruna Merah Putih Aceh merekomendasikan Muhammadsyah layak dan tepat untuk ditunjuk sebagai Dirut Bank Aceh Syariah," ujarnya.

Selain itu, Andhika juga meminta, agar Pj Gubernur Aceh untuk mengaudit dan mengganti para komisaris Bank Aceh yang selama ini tidak mampu menjalankan tupoksinya.

Baca juga: Anggota DPRA Zaenal Abidin Minta Dirut Bank Aceh Syariah Terpilih Buat Terobosan

"Kami berharap kepada OJK tetap transparan dan meluluskan Bapak Muhammadsyah sebagai Direktur Utama Bank Aceh Syariah, mengingat kekhususan Aceh jangan sampai kita ciderai," pungkasnya.

Hal berbeda justru disuarakan oleh Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (Hipmi PT) USK, Muhammad Farid Osama.

Ia mengatakan, agar pemilihan calon Dirut PT BAS bebas dari intervensi dan polarisasi dari pihak mana pun.

Menurutnya, pemilihan calon kandidat Dirut Bank Aceh Syariah harus dilakukan secara profesional sesuai dengan kompetensi dan pengalaman kerja yang dimiliki calon kandidat tersebut. 

Farid mengungkapkan, ada banyak kelompok kepentingan yang ingin mengintervensi dan mencoba mempolarisasi pemilihan calon kandidat Dirut Bank Aceh Syariah.

Farid mengatakan, bahwa pemilihan calon kandidat harus dilakukan secara profesional tanpa memandang latar belakang apa pun agar dapat membawa perubahan signifikan terhadap perekonomian di Aceh. 

"Kita meminta kepada  Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki sekaligus Pemegang Saham Pengendali Bank Aceh Syariah untuk menetapkan Dirut Bank Aceh Syariah dan mengawal proses pemilihan tersebut agar sesuai dengan fit and proper test," ujarnya.

"Dirut Bank Aceh Syariah harus diisi oleh kandidat terbaik melalui hasil fit and proper test agar Bank Aceh Syariah dapat membawa perubahan menuju masa emas dan mampu bersaing dengan bank lainnya,” pungkas Farid.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved