Breaking News

Internasional

Istanbul Jadikan Kapal Feri Sebagai Tempat Menampung Korban Gempa, Dilengkapi Dapur dan Medis

Kota Istanbul, Turkiye mengubah Kapal Feri sebagai tempat menampung korban gempa.

Editor: M Nur Pakar
The Wall Street Journal
Koran gempa mengungsi dari rumah dengan mencari perlindungan di dalam kapal feri di Kota Iskenderun, Istanbul, Turkiye. 

SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Kota Istanbul, Turkiye mengubah Kapal Feri sebagai tempat menampung korban gempa.

Hal itu terkait situasi putus asa yag telah mengubah pengiriman bantuan menjadi pertempuran

Bahkan, menyebabkan ketegangan antara pemerintah dan aktivis akar rumput, partai politik dan kotamadya yang dikendalikan oposisi.

Kota ini bekerja untuk mengisi kekosongan setelah tanggapan awal yang mereka gambarkan lamban dan tidak terorganisir.

Kotamadya Istanbul, yang dikendalikan oleh lawan politik Presiden Erdogan, mengirim kapal feri yang telah diubah ke kota selatan Iskenderun untuk menampung hingga 1.200 orang terlantar.

Feri ni menyediakan dapur, fasilitas medis, dan kamar untuk penitipan anak.

Baca juga: Pengungsi Suriah di Turkiye Menghadapi Pelecehan dan Rasis Setelah Gempa, Diusir dan Dipukul

Penghuni sementaranya tidur dengan duduk di kursi di kafetaria atau berbaring di lantai dengan kantong tidur, seperti dilansir Los Angeles Times, Kamis (16/2/2023).

Pada Rabu (15/2/2023), keluarga yang tinggal di feri, beberapa di antaranya mengatakan tidur selama seminggu di jalan.

Mereka menyatakan lega karena mendapatkan tiga kali makan dan mandi yang layak, meskipun beberapa merasa resah dengan goyangan kapal.

"Saya tahu kapalnya aman tapi tidak masalah," kata Ozlem Kurt (30).

“Saya merasakan gempa bahkan dalam tidur saya,” ujarnya.

Beberapa kelompok masyarakat sipil yang memprakarsai upaya bantuan mereka sendiri menuduh badan bencana pemerintah AFAD menghalangi mereka demi keuntungan politik menjelang pemilu.

Baca juga: SMAN 1 Lhokseumawe Galang Dana untuk Gempa Turki, Kumpulkan Rp 14,6 Juta 

Sekelompok aktivis akar rumput dan politisi oposisi yang membangun 50 tenda di pinggiran Adiyaman mengatakan beberapa truk yang membawa tenda untuk para pengungsi disita oleh AFAD.

Untuk menghindari intersepsi, mereka kemudian mengirim balok kayu dan terpal di truk terpisah.

"Sehingga tidak jelas akan digunakan untuk apa, kata salah satu sukarelawan kelompok itu, seorang aktor berusia 28 tahun dari kota selatan Batman.

“Mereka ingin mengambil kendali, dan tampak mampu menjelang pemilu,” kata Ridvan Turan, anggota parlemen dari Partai Demokratik Rakyat, atau HDP, dari kota pelabuhan Mersin.

HDP, yang mendapat banyak dukungan dari minoritas Kurdi di negara itu, menghadapi tindakan keras dari pemerintah.

AFAD tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Tim Penyelamat Gempa Turkiye dan Suriah Mulai Kelelahan, Lebih Banyak Tarik Orang Mati

Refik Ozen, seorang anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan, atau AKP, yang berkuasa, mengatakan tidak mengetahui AFAD menyita bantuan, tetapi pemerintah perlu memimpin upaya bantuan.

“Kita perlu mengelola ini dari satu pusat,” katanya

Ozen mengunjungi pemukiman 90 kontainer untuk orang-orang terlantar di luar Iskenderun, yang telah diminta bantuan oleh walikota Bursa.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved