Kisah Korban Selamat dari Reruntuhan di Turkiye dan Suriah, Minum Tetesan Air dan Air Kencing

SERAMBINEWS.COM, JABLEH - Seorang pemuda Suriah berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan bangunan di Kota Jableh, Suriah pada 10 Februari 2023.

Dia bernama Ibrahim Zakaria, seorang warga Suriah berusia 23 tahun yang diselamatkan di kota pesisir Jableh, Suriah.

Dia mengatakan selamat dengan menjilati air yang menetes ke dinding di sebelahnya.

Dia mengaku keluar masuk kesadaran dan kehilangan kesadaran dengan harapan bertahan hidup di saat-saat terjaga.

“Saya hampir menyerah karena saya pikir saya akan mati,” katanya dari ranjang rumah sakit.

“Saya berpikir tidak ada jalan keluar.'”

Baca juga: Korban Gempa Turkiye Mulai Takut Mati Kedinginan, Bantuan Makanan dan Tempat Berlindung Seadanya

Di kota Gaziantep, Turkiye, Adnan Muhammed Korkut (17) terjebak selama empat hari sebelum diselamatkan.

Dia mengatakan kepada kantor berita swasta IHA menjadi sangat haus, hingga meminum air kencingnya sendiri.

Muhammet Enes Yeninar (17) dan saudara laki-lakinya yang berusia 21 tahun diselamatkan setelah 198 jam di dekat Kahramanmaras.

Dia mengatakan mereka menangis selama dua hari pertama, kebanyakan bertanya-tanya tentang ibu mereka dan apakah dia selamat, lapor IHA.

Mereka kemudian mulai menghibur satu sama lain, berbicara tentang persaudaraan dan makan bubuk protein.

Juga di Kahramanmaras, Aleyna Olmez (17) diselamatkan setelah 248 jam di bawah reruntuhan.

Baca juga: Kota Bersejarah, Era Zaman Romawi di Antakya, Turkiye Hancur Diguncang Gempa

“Saya mencoba menghabiskan waktu sendiri,” katanya.

Kisah-kisah tentang kelangsungan hidup yang luar biasa sering muncul selama bencana, terutama setelah gempa bumi.

Media dunia terus mencatat memudarnya harapan untuk memulihkan para penyintas seiring berlalunya waktu.

Menyusul gempa Haiti 2010, seorang gadis berusia 16 tahun diselamatkan di Port-Au-Prince 15 hari setelah gempa bumi menghancurkan kota.

Tiga tahun kemudian, seorang wanita yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan di Dhaka, Bangladesh, berhasil diselamatkan setelah 17 hari.(*)