Berita Pidie Jaya

Mahasiswa KKM Umuslim Bireuen Belajar Teut Apam di Pidie Jaya

"Teut Apam" tradisi turun temurun dan sudah mengakar dalam masyarakat di dua kabupaten tersebut di Aceh. Mahasiswa KKM Umuslim belajar toet Apam

|
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Mahasiswa Umuslim Bireuen yang sedang KKM di Pidie Jaya belajar teut apam bersama warga desa. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Bulan Rajab bagi masyarakat berasal dari Pidie dan Pidie Jaya, Provinsi Aceh  mempunyai makna tersendiri.

Betapa tidak bulan tersebut bagi masyarakat setempat juga disebut dengan "Buluen Teut Apam". 

Pada bulan Rajab 1444 H menjadi kenangan mahasiswa Universitas Almuslim sedang melaksanakan pengabdian  program KKM.

"Teut Apam" sebuah tradisi turun temurun dan sudah mengakar dalam masyarakat di dua kabupaten tersebut di Aceh.

Kabag Humas Umuslim, Zulkifli M Kom kepada Serambinews.com, Minggu (19/02/2023) mengatakan para mahasiswa Umuslim yang saat ini sedang melaksanakan KKM di Pidie Jaya ikut belajar teut apam. 

Baca juga: Mantap! Apam Pidie Ditetapkan Sebagai WBTB Nasional, Dari 17 Karya Budaya Aceh

Kue apam dimaksud, semacam makanan cemilan atau kue terbuat dari tepung beras, dan beberapa bahan lain
yang dijadikan adonan, kemudian dipanggang. 

Apam tersebut disuguhkan dengan kuah santan (Kuah Tuhe) berisikan pisang dan nangka atau bisa juga dimakan dengan taburan kukuran kelapa. 

Tradisi teut apam di beberapa desa di Pidie Jaya menjadi  menarik dan kenangan mahasiswa Umuslim yang  melaksanakan pengabdian KKM di Pijay. 

Salah seorang mahasiswa Umuslim, Monawarah Nur berasal dari Peusangan Selatan Bireuen yang sedang  melaksanakan  KKM Desa Deah Teumanah, Trienggadeng.

Ia menceritakan kesenangannya bisa belajar masak kuliner warisan indatu masyarakat Pidie dan Pijay, yaitu teut apam. 

Baca juga: Istimewanya Paspampres Asal Aceh Singkil Praka Abdul Radjak, Pernikahannya Dihadiri Anak Presiden

"Kami  baru pertama kali mencoba  teut apam, ternyata membuat kuliner khas Pidie dan Pijay, tidak sesulit yang kita bayangkan.

Rasanya juga pas di lidah kami,”cerita Monawarah Nur didampingi temannya Sahrafitri Yani mahasiswi prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berasal dari Kabupaten Bener Meriah.

Kata Sahrafitri, Ternyata cara membuatnya sangat mudah tidak sesulit seperti  terpikirkan sebelumnya, rasanya juga enak.

"Para mahasiswa mengaku senang dan bahagia bisa mengikuti tradisi teut apam di desa lokasi KKM dan punya kenangan tersendiri bagi mereka, " ujar Bakri dan Wiga berasal dari Aceh Tengah. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved