PSSI
Zainudin Amali Mundur dari Menpora usai Dapat Kursi Waketum PSSI, Apa Alasannya?
Zainudin Amali Mundur dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) usai dapat kursi Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, apa alasannya?
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Zainudin Amali Mundur dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) usai dapat kursi Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, apa alasannya?
Diketahui Zainudin Amali terpilih menjadi Waketum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023).
Naiknya Zainudin Amali sebagai Waketum PSSI penuh dramatis, karena pemilihan sempat dibumbui dengan dugaan kecurangan.
Â
Â
Pada pemilihan pertama, ia dinyatakan menang usai perolehan 66 suara, sementara Yunus Nusi menjadi Wakil Ketua 2 PSSI dengan 63 suara.
Baca juga: Terpilih Jadi Ketua PSSI, Erick Thohir Beri Pesan Ini untuk Persiraja
Namun pemilihan harus diulang karena diduga terjadinya kecurangan hasil suara terhadap calon lainnya yakni Ratu Tisha Destria.
Pada pemilihan kedua, Menpora itu tak terpilih. Ratu Tisha menjadi Wakil Ketua 1 PSSI dengan 54 suara dan Yunus Nusi sebagai Wakil Ketua 2 PSSI dengan 53 suara.
Zainudin Amali hanya meraup 44 suara pada pemilihan kedua ini dan dinyatakan tidak terpilih.
Baca juga: Dukung Erick Thohir Jadi Ketua PSSI, Presiden Persiraja Ucapkan Selamat Usai Terpilih
Meski demikian, Yunus Nusi malah mendadak mengundurkan diri dari Waketum PSSI dan memberikan ruang kepada Menpora itu naik ke kursi wakil ketua.
Namun yang lebih mengejutkan lagi, Zainudin Amali menggeser Ratu Tisha dari kursi Waketum 1 PSSI.
Alasan PSSI karena pengalaman Zainudin Amali yang lebih lama di sepakbola.
Baca juga: Ditanya Kelanjutan Nasib Liga 2, Begini Kata Presiden Persiraja
Mundur dari Menpora
Secara pribadi dirinya mengaku sudah melapor pada Presiden Jokowi terkait dirinya sudah terpilih menjadi Waketum PSSI.
"Beliau sudah menyerahkan pada saya karena saya menyampaikan pada teman-teman, saya harus memilih," kata Zainudin dilihat Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Senin (20/2/2023).

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.