Viral Medsos
Viral Dua Anak Bermain Lato-Lato saat Jamaah Khusyuk Shalat, Netizen : Tolong Orangtua Ajarkan Adab
Viral video yang menampilkan 2 orang anak memainkan lato-lato saat jamaah wanita tengah khusyuk shalat hingga menuai kecaman dari warganet.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Viral Dua Anak Bermain Lato-Lato saat Jamaah Khusyuk Shalat, Netizen : Tolong Orangtua Ajarkan Adab
SERAMBINEWS.COM - Viral di media sosial sebuah video yang menampilkan dua orang anak memainkan lato-lato saat jamaah wanita tengah khusyuk shalat hingga menuai kecaman warganet.
Mainan Lato-lato kini tengah marak dan banyak dimainkan, bukan hanya di kalangan anak-anak tetapi juga banyak dimainkan oleh orang dewasa.
Bentuk mainan lato-lato sangat sederhana, lato-lato sendiri merupakan mainan berbentuk dua bola pemberat yang terikat pada tali.
Mainan lato-lato ini sangat viral di media sosial, terutama di TikTok.
Cara memainkan mainan lato-lato ini adalah dengan membenturkan dua bola pemberat dengan cepat sampai timbul bunyi suara yang khas dan keras.
Permainan lato-lato ini kerap menimbulkan polusi suara sehingga banyak masyarakat terkadang merasa terganggu dengan kehadirannya.
Baca juga: Minta Permainan Ini Segera Diharamkan, Wanita Ini Kesal Usai Kaca Mobilnya Pecah Kena Lato-Lato
Baru-baru ini viral di media sosial ungkapan seorang pengguna TikTok yang mengaku sangat terganggu dengan permainan lato-lato.
Disebutkan permainan lato-lato yang sedang trend saat ini sudah mulai membuat banyak orang merasa tidak nyaman karena kebisingan yang mengganggu ketentraman masyarakat selain membahayakan keselamatan pemainnya yang masih anak-anak.
Melalui video berdurasi kurang dari satu menit yang diunggah akun TikTok @rosnani.sedi, tampak dua orang anak memainkan lato-lato saat jamaah wanita tengah khusyuk shalat.
"Aku ingin marah tapi aku harus bersabar," katanya dalam keterangan yang diunggah.
Video viral yang telah mengumpulkan 448 ribu tontonan dalam waktu 2 hari setelah diunggah di TikTok menunjukkan situasi di sebuah mushala khusus perempuan.
Tampak beberapa jemaah sedang shalat dan terlihat juga ada dua orang anak yang asyik bermain lato-lato sementara jemaah lainnya sedang salat.
Baca juga: Lato-lato Mendunia, Dua Idol Kpop Sehun dan Chanyeol EXO Menjajal Permainan yang Sedang Viral
Meski belum diketahui waktu dan lokasi kejadiannya, banyak warganet yang kaget saat melihat video tersebut, mereka bisa merasakan bagaimana situasi fokus terganggu saat ingin shalat diiringi dengan suara lato-lato.
Di kolom komentar, banyak warganet yang mengatakan jika orangtua dari kedua anak tersebut harunsya mengajarkan soal adab dalam menghargai manusia saat beribadah.
"Orang baca Al-Fatihah, aku langsung istigfar," kata warganet.
"Kalau saya marahkan aja, harusnya mamak dia ajarkan soal adab," kata warganet lainnya.
"Ajarkan lah anak-anak tentang adab dari kecil." timpal warganet lainnnya.
Beredar Surat Larangan Bermain Lato-lato, Disdik Kota dan Kabupaten di Kalsel Berikan Alasannya
Dinas Pendidikan (disdik) Kota Banjarmasin mengeluarkan surat edaran berisi larangan bermain lato-lato bagi anak didik di sekolah.
Surat Kadisdik Banjarmasin Nuryadi itu ditujukan kepada pihak sekolah dan orangtua murid.
Nuryadi menjelaskan larangan tersebut bersifat persuasif atau imbauan. Pihak sekolah dan orangtua diminta memberikan pemahaman kepada anak untuk tidak main lato-lato di sekolah.
Persoalan dari permainan dua bandul yang diadu tersebut hanyalah suaranya. Bagi sejumlah orang, suaranya berisik.
Apalagi dimainkan banyak orang. Terlebih dimainkan di dekat orang sakit atau saat orang beribadah. Sedangkan di sekolah, anak-anak akan memainkannya di luar jam pelajaran. Jika saat pelajaran, pasti akan dilarang guru.
Permainan ini memang tengah viral, meski pernah marak beberapa tahun lalu.
Hal ini karena mudahnya orang mengunggah permainan tersebut di media sosial.
Presiden Joko Widodo bahkan pernah mencobanya saat melihat anak-anak memainkannya dalam sebuah kunjungan.
Selain di Kota Banjarmasin, permainan Lato-lato turut dilarang sejumlah Disdik Kabupaten/Kota lainnya di Kalsel.
Disdik Tanahbumbu resmi melarang mainan lato lato dibawa ke area pendidikan.
Larangan ini, dilayangkan Disdik Kabupaten Tanahbumbu lantaran permainan itu dikhawatirkan berdampak negatif terhadap pembelajaran.
Hal itu disampaikan, Kepala Disdik Kabupaten Tanahbumbu, Eka Sapruddin, Jumat (13/1/2023).
Ia menjelaskan, larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dinas Pendidikan Tanahbumbu Nomor: B/420/410/Disdik-Das.2/I/2023 yang dikeluarkan pada 11 Januari 2023.
Disdik Tanahbumbu secara resmi melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah, dikarenakan bertujuan membuat para siswa agar fokus belajar dan dikawatirkan mengganggu.
"Khusus penggunaan lato-lato untuk lingkungan sekolah tidak diperbolehkan karena dianggap mengganggu proses kegiatan belajar mengajar,” kata Eka dikutip dari Tribun Kalteng.
Disdik Kabupaten Tapin melalui surat edaran No 800/281/Disdik/2023, perihal edaran larangan penggunaan permainan lato-lato di lingkungan sekolah.
Ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Tapin, Irnawati, edaran mengenai permainan dengan bunyi pletak- pletak ini dinilai tidak sesuai tempat jika digunakan di lingkungan sekolah.
Terlebih lagi berpotensi menimbulkan dampak negatif, seperti cidera fisik, maupun kerusakan sarana pra sarana sekolah.
Untuk itu, Disdik Tapin pun menghimbau satuan pendidikan agar membuat edaran tertulis yang sifatnya persuasif supaya peserta didik tidak membawa lato-lato ke lingkungan sekolah.
Di samping itu, secara umum himbauan juga disampaikan kepada orang tua siswa untuk mengawasi dan memastikan keamanan anak-anak permainan viral ini.
Menurut sejumlah kalangan termasuk pendidik dan psikolog, lato-lato mengistirahatkan anak-anak dari telepon seluler. Soalnya selama ini banyak anak-anak yang sangat tergantung pada permainan di ponsel.
Bangun tidur, pegang ponsel. Sambil makan mengotak-atik ponsel. Sekolah bawa ponsel. Bahkan kerap orangtua harus menyita ponsel anaknya agar mereka tidur malam. Kesibukan bermain ponsel membuat mereka tak bersosialisasi.
Dengan adanya lato-lato, mereka bermain dengan teman-teman, belajar cara memainkannya dan beradu. Mereka bergerak. Tentu ini harus disambut gembira para orangtua.
Bahkan para orangtua dan guru perlu mendorong anak-anak melakukan permainan lain yang membuat mereka bergerak dan bersosialisasi.
Ada banyak permainan tradisional yang bisa diviralkan seperti engrang, badaku atau congklak dan main tali.
Seperti halnya lato-lato, tentu permainan tersebut akan menimbulkan suara.
Anak-anak itu tentu akan tertawa, berteriak-teriak bahkan menangis saat bermain. Apakah karena kebisingan tersebut kita juga harus melarang mereka bermain.
Semestinya kita memfasilitasi anak-anak itu bermain. Bahkan kita harus memberikan ruang seperti taman bermain atau lapangan sepakbola untuk mereka.
Momentum lato-lato ini perlu dimanfaatkan agar anak tidak kembali mabuk ponsel. Apalagi permainan lato-lato ini pasti hanya sementara.
Anak-anak pasti akan bosan. Setelah itu mereka pasti mencari kesibukan lain termasuk kembali berkutat ke ponsel.
Kita perlu mencontoh Nabi Muhammad SAW yang membiarkan sang cucu menaiki punggungnya saat sujud salat. Semoga kita menjadi orangtua yang bijaksana. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
viral
media sosial
permainan lato-lato
anak
jamaah wanita
Netizen
warganet
orangtua
adab
Serambi Indonesia
Serambinews.com
berita serambi
shalat
Ibadah
Satria Arta Kumbara Rela Jadi Tentara Rusia Demi Impian Anak Jadi Dokter: Wakafa Billahi Syahida |
![]() |
---|
Satria Arta Kumbara: Antara Nafkah di Rusia dan Hati untuk Indonesia |
![]() |
---|
Jadi Serdadu Rusia, Satria Kumbara Ingin Kembali Jadi WNI, Ini Prosedur Hukum yang Harus Ditempuh |
![]() |
---|
Lagunya Viral Berkat Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Tampil di Riau 20-24 Agustus, Ini Profilnya |
![]() |
---|
Buntut Bocorkan Data dan Ejek Penyakit Dara Arafah, Petugas Asuransi Nadia Venika Langsung Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.