Viral Pria India
Konsultasi ke Bareskrim, Syarifah Dianggap Playing Victim, Pengacara Sebut Asib Ali jadi Korban
Syarifah Haerunnisa dianggap playing victim soal konsultasi ke Bareskrim, pengacara Asib Ali sebut justru harusnya kliennya Jadi korban.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Syarifah Haerunnisa dianggap playing victim atau berlagak jadi korban soal konsultasi ke Bareskrim, pengacara Asib Ali sebut justru harusnya kliennya yang jadi korban.
Hal itu disampaikan tim kuasa hukum Asib Ali dari Junifer Dame Panjaitan & Partners menanggapi langkah yang diambil Syarifah terkait konsultasi ke Bareskrim Mabes Polri.
Tak hanya berkonsultasi ke Bareskrim, Syarifah dan kuasa hukumnya juga meminta perlindungan Komnas Perempuan mengenai kasus Asib Ali.
Tim pengacara dari Junifer Dame Panjaitan & Partners, Martin Lukas Simanjuntak menyampaikan, dalam kasus ini semestinya Asib Ali yang menjadi korban.
Baca juga: Syarifah Hubungi Asib Ali usai Bikin Konten Sama Risma, Tanya Kenapa Dekat Wanita Lain, Ingin Ketemu
Menurutnya, Indonesia merupakan negara tempat di mana Syarifah tinggal, sehingga apa yang perlu ditakuti.
"Apa ancamannya sehingga kita harus minta perlindungan (ke Komnas Perempuan)," kata Martin kata Martin dilihat Serambinews.com dari YouTube Akash bule pakistan, Kamis (9/3/2023).
Selanjutnya mengenai konsultasi ke Bareskrim, menurutnya siapa yang harus dilaporkan dalam kasusnya Syarifah dan Ali, kemudian apa perbuatan hukum dan ancamannya.
"Karena di sini yang justru menjadi korban adalah Ali," kata Martin.
"Di mana korbannya sudah jauh-jauh datang dari India dan Arab Saudi hanya untuk menunjukkan keseriusannya meminang Syarifah, namun justru disia-siakan," tambahnya.
Baca juga: Syarifah Haerunnisa Minta Ketemu Asib Ali, Pria India Itu Langsung Tolak, Ini Alasannya
Menurut pengacara itu, memang kasus ini masalah perasaan, namun bila Syarifah tidak suka, jangan memberi harapan untuk melangsungkan suatu hubungan.
Tim Junifer Dame Panjaitan & Partners juga menanggapi tuduhan terhadap Ali yang katanya memaksa ingin bunuh diri, tudingan tersebut dianggap tidak benar.
Keterangan dari Ali menurut sang pengacara, karena keduanya saling cinta, mereka membuat suatu komitmen untuk menunjukkan rasa cintanya masing-masing.
"Mereka seperti bermain Romeo Juliet, Ali mengiris tangannya dan perempuan itu juga menurut keterangan dari klien kami, di jarinya entah di kanan atau di kiri, itu juga melakukan hal yang sama," kata Martin.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.