Usai Video Viral Inong Balee, BRA Diminta Perkuat Database Korban Konflik dan Mantan Kombatan

"Mungkin bisa dievaluasi database dari semenjak BRA berdiri hingga sekarang. Dapat diperiksa siapa-siapa saja yang sudah menerima, baik bantuan langsung maupun bekerja di dinas," kata Hasballah kepada Serambinews.com, Kamis (9/3/2023).

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mantan Deputi Kebijakan dan Kajian Strategis Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Hasballah, menyarankan agar lembaga BRA yang sekarang untuk memperkuat database korban konflik maupun mantan kombatan dan sebagainya.

Hal itu ia katakan, menindaklanjuti adanya video viral inong balee yang mendatangi kantor BRA beberapa waktu lalu.

Dalam video tersebut, sempat terjadi keributan dari inong balee.

Hasballah mengatakan, database harus diperbarui oleh BRA untuk mengantisipasi terjadi hal serupa.

"Mungkin bisa dievaluasi database dari semenjak BRA berdiri hingga sekarang. Dapat diperiksa siapa-siapa saja yang sudah menerima, baik bantuan langsung maupun bekerja di dinas," kata Hasballah kepada Serambinews.com, Kamis (9/3/2023).

Bisa jadi kata dia, yang menerima bantuan, mereka yang memiliki kedekatan dengan pimpinan saja.

Mereka yang di daerah tidak mendapat bantuan serupa.

Baca juga: Direstui Mualem, Anak Korban Konflik Zulfikar Mendaftar sebagai Calon DPD RI

"Yang datang ke kantor BRA itu memang inong balee. Mungkin mereka mengajukan proposal atau bantuan, tidak pernah menerima," ujarnya.

Sehingga, puncak kemarahan terjadi saat para inong balee itu mendatangi kantor BRA.

"Ini ibarat fenomena gunung es, dan belum keluar semua. Sehingga saran saya agar lembaga BRA harus melakukan asessment ke lapangan dan memperkuat database," pungkasnya. (*)

Baca juga: Teror Mabes Polri, Kapolri Sebut Lone Wolf, IPW Bilang Mirip Strategi GAM dengan Pasukan Inong Balee